Liburan
akhir semester 1, tepatnya tanggal 28 Desember 2012 kami pergi ke Taman
Nasional Komodo. Dari kota Ruteng, kami menempuh perjalanan menggunakan sepeda
motor selama kurang lebih 6 jam menuju ke Labuan Bajo.
Sesampainya
di Labuan Bajo, kami langsung menemui Pak Dahrin, pemilik kapal motor yang akan
kami sewa. Beberapa hari sebelumnya kami sudah membuat kesepakatan dengan
beliau. Kami bersepakat akan menyewa 1 kapal motor dengan ukuran kurang lebih
14 m dengan harga sewa Rp1.500.000,00 perhari. Harga sewa tersebut termasuk
dengan makan siang di kapal, keliling area Taman Nasional Komodo seharian, dan
peralatan snorkeling. Ini nomor Jika ingin menghubungi Pak Dahrin, bisa call ke nomor ini 081237974000.
Setelah
itu kami check in di Hotel Pelangi. Kami ambil kamar yang paling sederhana
dengan harga Rp30.000,00 per malam per orang, tidak termasuk makan. Sebuah
kamar dengan ukuran 2x3m dengan 2 bed itu lumayan untuk rebahan dan menaruh
barang-barang.
Malam
harinya kami berkeliling Labuan Bajo, menikmati keramaian di sana. Kami makan
malam di pinggir dermaga. Sepanjang tepi dermaga terdapat banyak pedagang kaki
lima. Selain menikmati makanan, kita juga dapat menikmati lampu-lampu kapal
yang bersandar di dermaga. Harga rata-rata untuk satu porsi makan yaitu
Rp10.000,00. Selain di pinggir dermaga, di sekitar Labuan Bajo juga terdapat
banyak warung makan, toko souvenir, maupun mini market. Di minimarket, kami
berbelanja stok cemilan untuk perjalanan besok.
Kami pergi meninggalkan hotel
pagi-pagi sekali, sekitar pukul 5. Padahal kami janjian dengan awak kapal untuk
bertemu jam 4 agar bisa berkeliling Taman Nasional Komodo dengan puas. Namun
gara-gara ada satu teman kami yang lemot, akhirnya keberangkatan kami mundur 1
jam.
Kapal
yang kami gunakan cukup nyaman. Kapal ini dapat menampung 6-12 penumpang.
Karena kami hanya berenam, maka sepanjang perjalanan kami dapat leluasa
mengambil posisi tidur di kapal. Dalam kapal ini terdapat kamar mandi yang
menyediakan air tawar, juga kamar kecil untuk sekadar ganti baju. Kapal ini
juga menyediakan air mineral untuk minum, juga air panas untuk menyeduh teh
atau kopi.
Perjalanan
menuju pulau Komodo ditempuh dalam waktu 4 jam. Gerak kapal yang mendayu-dayu,
juga angin yang semilir membuat mata seakan ingin terpejam. Tapi hiasan
pulau-pulau kecil yang kami lalui mengalihkan perhatian mata ini. Kami tak
henti-hentinya mengabadikan pemandangan itu.
Sampai
di pulau Komodo, pertama-tama kami harus melapor ke sekretariat guna membayar
sejumlah uang kontribusi.
Rincian uang yang harus dibayar
yaitu:
-
Karcis
masuk kendaraan air perahu layar dan kapal motor Rp50.000,00/ kendaraan
-
Karcis
tanda masuk lokasi Taman Nasional Rp20.000,00/ orang
-
Karcis
masuk pulau Komodo Rp2.500,00/ orang
-
Karcis
pengambilan gambar Rp5.000,00/ kamera
-
Karcis
jasa pemandu Rp50.000,00/ ranger
Karena
1 orang ranger maksimal mengawal 5 orang, maka kami yang berjumlah 6 orang ini
dipandu oleh 2 ranger. Sebelum memulai trekking, terlebih dahulu si ranger
menjelaskan rute yang akan kami lalui. Ada 4 buah rute yang tersedia, yaitu short
track (waktu tempuh 1-2 jam), medium
track (waktu tempuh 3-4 jam), long track (waktu tempuh 5-6 jam), dan adventure
track (lupa nih berapa jam, pastinya lama banget). Kami pun memutuskan untuk
mengambil short track karena waktu kami memang terbatas.
Paket
trekking apapun yang dipilih tidak mempengaruhi jumlah uang yang kita bayarkan.
Paket trekking hanya ditentukan dari keinginan dan alokasi waktu yang kita milikii.
Sepanjang
perjalanan, ranger membawa tongkat kayu bercabang dua guna menghalau komodo
apabila terjadi penyerangan. Komodo sangat ganas bila sedang lapar. Komodo juga
sangat peka terhadap daging dan darah. Penciumannya bias sampai belasan meter.
Demi keamanan, wanita yang sedang haid dianjurkan untuk tidak mengikuti track.mi pun mulai trekking.
Beruntungnya, baru berjalan beberapa langkah kami menemukan seekor komodo
sedang berjaga di bawah pohon. Kata si ranger, komodo tersebut termasuk komodo
yang baik hati, tidak terlalu ganas. Kami pun tidak segan-segan untuk berfoto
ria. Meskipun begiru, kami harus tetap siap siaga terhadap ancaman sergapan
yang mungkin datang.
Di
tengah trekking, kami sampai di Fregata Hill. Di puncak bukit ini, kita bisa
melihat bukit-bukit di sekitar pulau Komodo dan perairannya.
Short
track yang harusnya ditempuh dalam waktu 1 jam, kami selesaikan dalam waktu
hampir 2 jam. Hal ini karena kenarsisan kami yang tak tahan melihat
pesona-pesona yang ada di pulau ini. Poto-poto teruuuus…
Sebelum
mengakhiri trekking ini, di pintu keluar kita dapat menemukan banyak pedagang
yang menjual souvenir seperti kaos, patung komodo, perhiasan dari mutiara, dll.
Harga di sini bisa ditawar, tapi menurut saya relatif mahal, mungkin karena
standarnya harga bule ya. Hhe….
Meninggalkan
pulau Komodo, tujuan selanjutnya ialah pulau Rinca. Ketika kembali ke kapal,
sudah tersaji makanan. Hmm… Enak… Lumayan untuk mengisi perut setelah
bertrekking ria. Ikan tuna saus tiram ini enak juga.
Perjalanan
dari pulau Komodo menuju pulau Rinca membutuh waktu sekitar 2 jam. Waktu yang
lumayan lama dan cukup mengantukkan. Mungkin karena efek kenyang setelah makan
dan capek setelah trekking, sepanjang perjalanan kami hanya tidur-tidur di
kapal saja.
Setibanya
di pulau Rinca, kita akan disambut pintu gerbang dan melalui padang tandus
terlebih dahulu sekitar beberapa puluh meter sebelum sampai ke kantor. Di sini,
kami juga harus lapor kembali. Tidak perlu membayar sejumlah uang yang
dibayarkan di pulau Komodo, disini kami hanya perlu membayar ranger saja.
Jumlah
komodo di pulau Rinca lebih banyak ketimbang di pulau Komodo, jadi kita lebih
memungkinkan bertemu dengan para komodo di pulau ini. Track yang tersediapun
sama dengan yang ada di pulau komodo, dan lagi-lagi kami memilih short track
karena keterbatasan waktu kami.
Trekking
di pulau ini cukup singkat dan padat. Kami mengurangi tingkat kenarsisan kami
untuk menghemat waktu. Sedikit foto-foto, banyak jalan, serta lebih banyak
menikmati panorama. Dan memang benar, disini kami sangat beruntung.
Berkali-kali kami melihat spesies kadal raksasa itu. Kami lebih sering melihat
komodo di sini dari pada di pulau yang bernama komodo itu sendiri.
Setelah keluar dari pulau Rinca, kami
menuju ke suatu tempat. Entah pulau apa, aku lupa namanya, sebab si nahkoda
menyebutkan dengan kurang jelas, juga namanya agak susah diingat. Kami
menikmati indahnya panorama bawah laut di sini. Sungguh, ini pengalaman
pertamaku melakukan snorkeling. Saya bisa mengangkap keindahan alam bawah laut
yang sempurna. Saya melihat berbagai macam spesies dan beberapa ikan yang
meliuk-liuk ke sana ke mari. Sayangnya saat itu tidak ada dokumentasi
underwater. Huft.
Kami
meninggalkan titik snorkeling ini sekitar pukul 16.30. Kami pun mengakhiri
perjalanan hari ini dengan tawa gembira. Tak disangka, satwa yang selama ini
hanya kami sebut-sebut saja dalam pelajaran, akhirnya kini bisa kami saksikan
langsung dengan mata ini. Kami tiba kembali di Labuan Bajo sebelum adzan isya
berkumandang.
SM-3T, Maju Bersama!
Minggu, 30 Desember
2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar