PENDEKATAN, METODE, MODEL, DAN TEKNIK
PEMBELAJARAN MENYIMAK
A. PENDEKATAN
Pendekatan
adalah suatiu ancangan atau kebijaksanaan dalam memulai pengajaran suatu bidang
studi yang memberi arah dan corak kepada metode pengajarannya dan didasarkan
kepada asumsi yang berkaitan.
1.
Pendekatan
komunikatif
Pendekatan
komunikatif mengarahkan pengajaran bahasa pada tujuan pengajaran yang
mementingkan fungsi bahasa sebagai alat komunikasi (Syafi’ie, 1993: 17, Hymes
dalam Brumfit, 1987: 2, dan Djiwandono, 1996: 13). Pendekatan komunikatif
memfokuskan pada keterampilan siswa mengimplementasikan fungsi bahasa (untuk
berkomunikasi) dalam pembelajaran.
2.
Pendekatan
Integratif
Pembelajaran
bahasa harus dilakukan secara utuh. Para siswa dituntut untuk terampil
berbahasa, yaitu terampil menyimak, membaca, berbicara, dan menulis. Keempat
keterampilan berbahasa tersebut harus dilakukan secara terpadu dalam satu
proses pembelajaran dengan fokus satu keterampilan.
3.
Pendekatan
Cara Belajar Siswa Aktif
Pendekatan
cara belajar siswa aktif diartikan sebagai kegiatan belajar mengajar yang
melibatkan siswa. Artinya, siswa secara aktif terlibat dalam proses pengajaran.
4.
Pendekatan
Belajar Kooperatif
Belajar
kooperatif merupakan suatu metode yang mengelompokkan siswa ke dalam
kelompok-kelompok kecil. Siswa bekerja
sama dan saling membantu dalam menyelesaikan tugas.
5.
Pendekatan
Tujuan
Pendekatan
tujuan ini dilandasi oleh pemikiran bahwa dalam setiap kegiatan belajar
mengajar, yang harus dipikirkan dan ditetapkan terlebih dahulu ialah tujuan
yang hendak dicapai. Dengan memperhatikan tujuan yang telah ditetapkan itu
dapat ditentukan metode mana yang akan digunakan dan teknik pengajaran yang
bagaimana yang diterapkan agar tujuan pembelajaran tersebut dapat dicapai.
6. Pendekatan Struktural
Pendekatan struktural merupakan salah
satu pendekatan dalam pembelajaran bahasa, yang dilandasi oleh asumsi yang
menganggap bahasa sebagai seperangkat kaidah. Atas dasar anggapan tersebut
timbul pemikiran bahwa pembelajaran bahasa harus diutamakan penguasaan
kaidah-kaidah bahasa atau tata bahasa. Dalam hal ini pengetahuan tentang
pola-pola kalimat, pola kata, dan suku kata menjadi sangat penting, jelas,
bahwa aspek kognitif bahasa diutamakan. Dengan pendekatan struktural siswa akan
menjadi cermat dalam menyusun kalimat, karena mereka memahami kaidah-kaidahnya.
7. Pendekatan Kontekstual
Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning/ CTL)
merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang
diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan
antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka
sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Pendekatan ini mempunyai konsep, guru
menggunakan objek di sekitar siswa sebagai media pembelajaran di kelas.
B. METODE
Metode
pembelajaran adalah prosedur, urutan, langkah-langkah, dan cara yang digunakan
guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
1. Metode Langsung
Metode
pengajaran langsung dirancang secara khusus untuk mengembangkan belajar siswa
tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur
dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah. Di dalam metode
langsung terdapat 5 fase yaitu demonstrasi, pembimbingan,pengecekan, dan
pelatihan.
2. Metode Komunikatif
Desain
yang bermuatan metode komunikatif harus mencakup semua keterampilan berbahasa.
Metode komunikatif berarti bahwa pembelajaran menyimak harus berorientasi pada
fungsi utama bahasa, yaitu sebagai alat komunikasi.
3. Metode Integratif
Integratif
berarti menyatukan beberap aspek ke dalam satu proses. Integratif terbagi
menjadi interbidang studi dan antarbidang studi. Interbidang studi artinya
beberapa aspek dalam satu bidang studi diintegrasikan. Misalnya, menyimak
diintegrasikan dengan berbicara dan menulis.
4. Metode Tematik
Dalam
metode tematik, semua komponen materi pembelajaran diintegrasikan ke dalam tema
yang sama dalam satu unit pertemuan. Yang perlu dipahami adalah tema bukanlah
tujuan tetapi alat yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tema
tersebut harus diolah dan disajikan secara kontekstualitas, kontemporer,
kongkret, dan konseptual. Tema yang telah ditentukan harus diolah sesuai dengan
perkembangan dan lingkungan siswa. Semua siswa dapat mengikuti proses pembelajaran
dengan logika yang dipunyainya. Siswa berangkat dari konsep ke analisis atau
dari analisis ke konsep kebahasaan, penggunaan, dan pemahaman.
5. Metode Konstruktivitas
Asumsi
sentral metode konstruktivitas adalah belajar itu menemukan. Artinya, meskipun
guru menyampaikan sesuatu kepada siswa, mereka melakukan proses mental atau
kerja otak atas informasi itu agar informasi tersebut masuk ke dalam pemahaman
mereka. Metode konstruktivistik didasarkan pada teori belajar kognitif yang
menekankan pada pembelajaran kooperatif, pembelajaran generatif strategi
bertanya, inkuiri, atau menemukan dan keterampilan metakognitif lainnya
(belajar bagaimana seharusnya belajar).
6. Metode Kontekstual
Pembelajaran
kontekstual adalah konsepsi pembelajaran yang membantu guru menghubungkan mata
pelajaran dengan situasi dunia nyata dan pembelajaran yang memotivasi siswa
agar menghubungkan pengetahuan dan terapannya dengan kehidupan sehari-hari.
Adapun metode ini dapat diterapkan dalam salah satu pembelajaran menulis
deskripsi. Siswa dapat belajar dalam situasi dunia nyata.
C. MODEL
Model pembelajaran
adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan
secara khas oleh guru di kelas.
Model
pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang
sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang
pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas
belajar mengajar. (Soekamto dan Winaputra 1997:78-79)
1. Student
Teams - Achievment Divisions (STAD)
Tim
siswa kelompok prestasi (Slavin 1995)
Langkah-langkah:
Langkah-langkah:
a.
Membentuk kelompok yang
anggotanya terdiri dari 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi,
jenis kelamin)
b.
Guru menyajikan
pelajaran
c.
Guru memberikan tugas
kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota kelompok. Anggotanya yang sudah
mengerti dapat menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam
kelompok itu mengerti.
d.
Guru memberikan kuis/
pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab tidak boleh saling membantu
e.
Memberi evaluasi
f.
Kesimpulan
3.
Problem Based
introduction
(Pembelajaran berdasarkan Masalah )
Langkah-langkah
Langkah-langkah
a.
Guru menjelaskan
kompetensi yang ingin dicapai dan menyebutkan sarana atau alat pendukung yang
dibutuhkan. Memotivasi siswa untuk terlibat aktivitas pemecahan masalah yang
dipilih.
b.
Guru membantu siswa mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah
tersebut..(menetapkan topik,tugas,jadwal)
c.
Guru mendorong siswa
untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan
dan pemecahan masalah.
d.
Guru membantu siswa dalam
merencanakan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka
berbagi tugas dengan temannya.
e.
Guru membantu siswa
untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap eksperimen mereka dan proses-proses
yang mereka gunakan.
4.
Demonstration
Langkah-langkah:
Langkah-langkah:
a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin
dicapai
b.Guru menyajikan
gambaran sekilas materi yang akan disampaikan
c. Menyiapkan bahan atau alat yang diperlukan
d.
Menunjuk salah seorang siswa untuk
mendemonstrasikan sesuai skenario yang telah disiapkan
e. Seluruh
siswa memperhatikan demonstrasi dan menganalisanya
f. Tiap
siswa mengemukakan hasil analisanya dan juga pengalaman siswa
didemonstrasikan.
didemonstrasikan.
g.Guru
membuat kesimpulan
5.
Word Square
Media: Soal dalam bentuk teka-teki
Langkah-langkah:
Media: Soal dalam bentuk teka-teki
Langkah-langkah:
a. Guru
menyampaikan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai
b.Guru membagi lembaran
kegiatan sesuai contoh
c. Siswa
menjawab soal (mengisi kotak-kotak tersebut dengan huruf-huruf sesuai
pertanyaan )
d.
Berikan poin setiap
jawaban dalam kotak.
6.
Complete Sentence
Media: Siapkan blanko isian berupa paragraf yang kalimatnya belum lengkap.
Langkah – langkah:
Media: Siapkan blanko isian berupa paragraf yang kalimatnya belum lengkap.
Langkah – langkah:
a. Guru
menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
b.Guru
menyampaikan materi secukupnya atau siswa disuruh membacakan buku atau model
dengan waktu secukupnya
c. Guru
membentuk kelompok 2 atau 4 orang secara heterogen
d.
Guru membagikan lembar
kerja berupa pargraf yang kalimatnya belum lengkap
e. Siswa
berdiskusi untuk melengkapi kalimat dengan kunci jawaban yang tersedia.
f. Siswa
berdiskusi secara kelompok
g.Setelah
jawaban didiskusikan,jawaban yangsalah diperbaiki. Tiap peserta membaca sampai
mengerti
h.Kesimpulan
7.
Artikulasi
Langkah – langkah
a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
b. Guru menyajikn materi sebagaimana biasa
c. Untuk mengetahui daya serap siswa,dibentuk kelompok berpasangan dua
Langkah – langkah
a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
b. Guru menyajikn materi sebagaimana biasa
c. Untuk mengetahui daya serap siswa,dibentuk kelompok berpasangan dua
d.
Menugaskan salah satu siswa dari pasangan itu menceritakan materi yang baru
diterima dari guru dan pasangannyamendengar sambil membuat catatan kecil
kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya.
e.
Menugaskan siswa secara bergiliran/ diacak menyampaikan hasil wawancara dengan
teman pasangannya sampai sebagian siswa sudah menyampaikan hasil wawancaranya.
f.
Guru mengulang/ menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami siswa
g.
Kesimpulan/ penutup
D. TEKNIK
Teknik
pembelajaran adalah cara kongkret yang dipakai saat proses pembelajaran
berlangsung. Teknik pembelajaran juga dapat diatikan sebagai cara yang
dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.
1.
Simak
– Ucap
Teknik ucapan-ucapan yang akan diperdengarkan
dipersiapkan secara cermat. Isi model ucapan dapat berupa fonem, kata, kata
berimbuhan, semboyan, dan puisi pendek. Model tersebut dapat dibacakan oleh
guru atau berupa rekaman suara guru atau suara orang lain. Model ini disimak
dan ditiru siswa.
2.
Simak
- Kerjakan
Model
ucapan guru berisi kalimat perintah. Siswa mereaksi atas perintah guru. Reaksi
siswa itu berbentuk perbuatan.
3.
Simak
- Terka
Guru mempersiapkan deskripsi sesuatu
benda tanpa menyebut nama bendanya. Deskripsi itu disampaikan secara lisan
kepada siswa. Kemudian siswa diminta menerka nama benda itu.
4.
Simak
- Berantai
Guru membisikkan suatu pesan kepada
seorang siswa. Siswa tersebut membisikkan pesan itu kepada siswa kedua. Siswa
kedua membisikkan pesan itu kepada siswa ketiga. Begir\tu seterusnya. Siswa
trerakhir menyebuitkan pesan itu dengan suara jelas di depan kelas. Guru
memeriksa apakah pesan itu benar-benar sampai pada siswa terakhir atau tidak.
Apa
yang dikemukakan di atas hanya contoh dari sekian banyak teknik yang ada. Untuk
itu, guru harus kreatif dan aktif untuk mengaktifkan siswa.
Sumber Pustaka:
Sapani, Suardi, dkk. 1997. Teori Pembelajaran Bahasa. Jakarta:
Depdikbud.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar