1.
Apakah
perbedaan makna “kesusastraan kreatif” (literature) dengan “kesusastraan
ilmiah” (literary of . . .)? Terangkan dan masing-masing berilah contoh!
Jawab:
Perbedaan makna “kesusastraan
kreatif” (literature) dengan “kesusastraan ilmiah” (literary of . . .) ialah
terletak pada sifatnya. “Kesusastraan kreatif” (literature) bersifat kreatif
dan merupakan hasil cipta pengarang. Sedangkan “kesusastraan ilmiah” (literary
of . . .) bersifat ilmiah dan merupakan hasil penelitian sarjana atau peminat
sastra.
2.
Ilmu
sastra terdiri dari cabang-cabang ilmu sastra, yaitu; teori sastra, kritik
sastra, dan sejarah sastra. Apakah dasar pembagian tersebut?
Jawab:
Pembagian tersebut
ialah berdasarkan pada sifat-sifat penting.
3.
Ilmu
sastra juga terdiri dari cabang-cabang ilmu sastra, yaitu: sastra nasional,
sastra bandingan, dan sastra umum. Apakah dasar pembagian itu?
Jawab:
Pembagian tersebut
ialah berdasarkan pada wilayah penelitian.
4.
Sebutkan
dua konsep pengertian dalam batasan (definisi) Sastra Bandingan, dan masing-masing
berilah sebuah contoh!
Jawab:
Dua konsep pengertian dalam batasan
(definisi) Sastra Bandingan ialah:
a. Kajian
bandingan secara sistemik sastra-sastra antar negara (tanpa batasan negara,
antar bangsa) dan
b. Kajian
hubungan secara sistemik antara sastra dan seni atau ilmu lain atau
kepercayaan, seperti seni musik, seni lukis, seni tari, falsafah, sejarah
politik, ekonomi, sosiologi, psikologi, agama, dsb. (tanpa batas ilmu,
interdisipliner)
5.
Kapan
dan dimana disiplin sastra bandingan lahir? Sebutkan seorang pelopornya!
Jawab:
Disiplin sastra bandingan lahir di
Perancis pada abad ke-18. Salah seorang pelopornya ialah Jean Marie Carre.
6.
Mengapa
dan bagaimana timbulnya dua madzab (madzab Perancis dan madzab Amerika) dalam
Sastra Bandingan? Terangkan menurut pengetahuan Saudara!
Jawab:
Timbulnya dua madzab (madzab
Perancis dan madzab Amerika) dalam Sastra Bandingan karena mula-mula muncul
disiplin sastra bandingan di Perancis pada abad ke-18. Kemudian pada abad ke-19
sampai sekarang berkembang dengan pesat di Amerika Serikat. Dari perkembangan
inilah timbulnya dua mazhab dalam Sastra Bandingan.
7.
Novel
“Uncle Tom’s Cabin” karya Henriette Stowe merupakan sastra nasional mana?
Bagaimana novel tersebut dapat diangkat sebagai sastra dunia?
Jawab:
Novel “Uncle Tom’s Cabin” karya Henriette Stowe merupakan sastra nasional Amerika.
Novel tersebut dapat diangkat
sebagai sastra dunia karena dapat mengangkat harkat dan derajat manusia. Novel
tersebut mengisahkan tentang penderitaan kaum budak (bangsa Negro) di Amerika.
Novel ini merupakan salah satu masalah yang mengakibatkan dihapuskannya
perbudakan di Amerika Serikat.
8.
Apakah
yang disebut “pengaruh” dalam karya sastra? Terangkan, bila perlu berilah
contoh!
Jawab:
“Pengaruh” dalam karya sastra ialah
sesuatu yang merangsang seseorang berkarya. Karena sesungguhnya karya sastra
tercipta tidak dalam kekosongan.
Contoh: terciptanya karya sastra
karangan HAMKA “Tenggelamnya Kapal van der Wick” dipengaruhi oleh “Majdulin”
karangan Mustafa Luthfi al Manfaluthi.
9.
Apakah
yang disebut pengaruh dalam sastra bandingan? Bagaimana berlakunya?
Jawab:
Pengaruh dalam sastra bandingan
ialah kajian sastra dua buah negara yang persoalannya siapa mempengaruhi siapa,
yang sering menjadi permasalahan ialah hubungan tema, sikap, dan teknik antara
pengarang yang satu dengan pengarang lain, atau antara dua kumpulan karya yang
berlainan etnik.
10. Tunjukkan proses berlakunya
pengaruh sampai lahirnya karya sastra baru (yang dipengaruhi)!
Jawab:
Seorang pengarang mendapat sumber
penulisan apabila mendapat sesuatu yang baru dan menarik. Sumber ini perlu
dikaji, mula-mula disusun melalui transmisi dan reorganisasi. Hasil terakhir,
setelah digabung dengan permainan simbol dan bahasa, terjelmalah sebuah karya
baru dengan cita rasa serta nilai yang baru pula.
11. Kemukakan pendapat Haskel Block
mengenai “pengaruh”! Tunjukkan pula persamaan Haskel Block dengan Rene Wellek.
Jawab:
Haskel Block melihat pengaruh
sebagai sesuatu yang sangat bermanfaat bagi pengarang, yaitu pada proses
penciptaan yang dilakukannya.
Persamaan Haskel Block dengan Rene
Wellek yaitu tentang pentingnya pengaruh bagi seorang pengarang.
12. Kapan dan pengaruh kebudayaan
manakah kesusastraan Jawa berkembang menjadi kesusastraan tulisan? Bila perlu
berilah contoh!
Jawab:
Kesusastraan Jawa berkembang
menjadi kesusastraan tulisan pada abad ke-7 dan mendapat pengaruh dari India,
yakni aksara “Dewa Nagari”.
13. Kapan dan dari kebudayaan manakah
“aksara jawi” dalam kesusastraan Melayu? Sebutkan pula dua buah karya sastra
yang disadur ke dalam kesusastraan Melayu!
Jawab:
“Aksara Jawi” dalam kesusastraan
Melayu berkembang sekitar abad ke-7 dan pengaruh dari kebudayaan Arab. Dua buah
karya sastra yang disadur ke dalam kesusastraan Melayu ialah Mahabarata dan
Ramayana.
14. Tunjukkan pengaruh Rabinranat
Tagore terhadap pengarang-pengarang kita. Sebutkan karya sastranya yang
berpengaruh baik dalam kesusastraan Barat maupun kesusastraan Timur! Mengapa
dan kapan hal tersebut terjadi?
Jawab:
Rabinranat Tagore mempengaruhi pengarang-pengarang
Indonesia sehingga mereka gemar menggunakan bentuk prosa liris. Karya sastranya
yang berpengaruh baik dalam kesusastraan Barat maupun kesusastraan Timur ialah
“Gitanjali” dan “Tukang Kebun”. Hal itu terjadi karena Rabinranat Tagore
merupakan penyair Asia yang pertama mendapatkan hadiah Nobel untuk kesusastraan
pada tahun 1913.
15. Mengapa Sanusi Pane, penyair
pujangga baru, mendapat gelar “Bapak Soneta Indonesia”? Sebutkan sebuah
kumpulan puisinya!
Jawab:
Sanusi Pane, penyair pujangga baru,
mendapat gelar “Bapak Soneta Indonesia” karena beliau mendapat pengaruh bentuk
soneta dari sastra Belanda dan beliau melakukan transmisi serta reorganisasi
sehingga tercipta soneta Indonesia.
16. Sebutkan pengarang terkenal dalam
“Sastra Melayu-Tionghoa” dengan sebuah karya sastranya yang terkenal pula!
Ceritakan pula bagaimana karya sastranya itu tercipta dan bagaimana
kemasyurannya!
Jawab:
Pengarang terkenal dalam “Sastra
Melayu-Tionghoa” ialah Lie Kim Hok, dengan karya sastranya yang terkenal ialah “Syair
Cerita Siti Akbari”. Karya sastra tersebut terbit pada tahun 1884 yang
merupakan karya saduran dari “Syair Abdul Muluk”.
17. Sebutkan nama pengarang “Senapati
Pamungkas”, dan sebutkan pula bentuk karyanya, serta tunjukkan pengaruh manakah
itu?
Jawab:
Pengarang “Senapati Pamungkas”
ialah Arswendo dan S.H. Mintardjo, merupakan karya yang berbentuk cercil dan
mendapat pengaruh kuat dari cara berkisah cercil Cina.
18. Kemukakan bagaimana Chairil membawa
pembaruan bahasa Indonesia, sehingga kemudian diberi gelar “Pelopor Angkatan
45”?
Jawab:
Chairil Anwar membawa pembaruan
bahasa Indonesia dengan menterjemahkan. Dalam menterjemahkan, seorang pengarang
menciptakan bahasa yang setepat-tepatnya untuk mengalihkan pengalaman unik yang
ada dalam bahasa sumber, yang sangat mungkin tidak pernah dihayatinya. Paksaan
semacam itulah yang telah menjadikan penyair tersebut terus menerus bersaha
menajamkan kepekaannya dalam berbahasa. Hasilnya adalah Bahasa Indonesia yang
baru, yang melewati orang-orang sezamannya, yang sampai sekarang pun masih kita
rasakan.
19. Sebutkan seorang penyair atau
novelis kita yang membawa pembaharuan kesusastraan kita!
Jawab:
Seorang penyair atau novelis kita
yang membawa pembaharuan kesusastraan kita adalah Chairil Anwar.
20. Tunjukkan persamaan dan perbedaan
antara novel “Tenggelamnya Kapal van der Wijck” oleh HAMKA dan “Majdulin” oleh
Lutfi al Manfaluti!
Jawab:
Persamaannya ialah
terletak pada tema, alur, penokohan, dan sudut pandang. Keduanya sama-sama
bertema kasih tak sampai, beralur tarik lurus, dan penokohan yang datar, serta sudut pandang orang ketiga.
Perbedaannya terletak
pada latar: novel “Tenggelamnya Kapal van der Wijck” berlatar Minangkabau,
sedangkan “Majdulin” berlatar Mesir.
21. Apa yang dimaksud dengan “kaidah
genetik”? Apa pengkajian genetik itu?
Jawab:
“Kaidah genetik” ialah salah satu
aspek kajian sastra bandingan yang mengkaji tentang asal usul karya sastra.
22. Apakah perbedaan “saduran/
adaptasi” dengan “peniruan/ imitasi”? “Jan Smees” karya J. van Maurik
diindonesiakan oleh Merari Siregar menjadi “Cerita Si Djamin dan Si Djohan”.
Karya sastra itu merupakan terjemahan atau saduran? Kemukakan jawaban saudara
dengan alasan.
Jawab:
Saduran (adaptasi) ialah penulisan
kembali suatu karya sastra dalam genre yang berbeda dengan genre pertama.
Sedangkan peniruan (imitasi) ialah penulisan kembali suatu karya sastra tanpa
melewati proses tansmisi dan reorganisasi.
“Jan Smees” karya J. van Maurik
diindonesiakan oleh Merari Siregar menjadi “Cerita Si Djamin dan Si Djohan”
merupakan karya saduran. karya sastra tersebut merupakan saduran karena “Cerita
Si Djamin dan Si Djohan” masih mengekalkan tema dan alur pada karya “Jan Smees”,
tetapi memindahkan unsur-unsur struktural lain (seperti tokoh dan penokohan,
latar) kepada pewarnaan setempat (local colour), dalam hal ini ialah budaya bangsa
Indonesia.
23. Apa yang dimaksud dengan
“terjemahan”? Apa pentingnya karya terjemahan, dan apa fungsi karya terjemahan
bagi pembaca?
Jawab:
Terjemahan adalah pemindahan suatu
karya sastra dalam suatu bahasa ke bahasa yang lain. Terjemahan merupakan suatu
unsur yang dapat dikaji untuk mengungkap asal-usul sebuah karya. Bagi pembaca,
karya terjemahan berfungsi sebagai panduan bagi pembaca dalam memilih bahan
bacaan sastra terjemahan yang bermutu, serta sebagai panduan mengenai perbedaan
atau kelemahan sebuah karya terjemahan dibandingkan dengan karya asalnya.
24. Apa makna “plagiat”? Mengapa dan
bagaimana “Tenggelamnya Kapal van der Wijck” dianggap plagiat?
Jawab:
Plagiat (jiplakan) ialah
pengambilan bahan karya sastra orang lain yang dikemukakan sebagai karya
sendiri.
“Tenggelamnya Kapal van der Wijck”
dianggap plagiat dengan menjiplak “Majdulin” karya Mustafa Luthfi al
Manfaluthi.
25. Mengapa dalam sejarah kesusastraan
kita sering terjadi “heboh plagiat sastra”? Kemukakan apa yang Saudara ketahui!
Jawab:
Dalam sejarah kesusastraan kita
sering terjadi “heboh plagiat sastra” karena pengertian plagiat itu subjektif,
dan mungkin saja keliru dengan gejala pengaruh, saduran, atau tiruan. Mungkin
saja terjadi kekeliruan atau salah tafsir terhadap unsur-unsur yang
diperbincangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar