PENDEKATAN, METODE, STRATEGI, MODEL, DAN TEKNIK
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Oleh:
ü Bagus
Hanni Pradana 2101407010
ü Ruth
Rossita Mariatna 2101408007
ü Annisa
Citra Sparina 2101408034
ü Febriana
Intan Permatasari 2101408064
ü Dwi
Puji Lestari 2101408074
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2009
DAFTAR
ISI
HALAMAN SAMPUL . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . i
DAFTAR ISI . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . .ii
A. PENDEKATAN
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . 1
B. METODE
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . 3
C. STRATEGI
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . .6
D. MODEL
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . 8
E. TEKNIK
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . 12
SUMBER PUSTAKA . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . .14
PENDEKATAN, METODE, STRATEGI, MODEL, DAN TEKNIK
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
A.
PENDEKATAN
Pendekatan
adalah suatiu ancangan atau kebijaksanaan dalam memulai pengajaran suatu bidang
studi yang memberi arah dan corak kepada metode pengajarannya dan didasarkan
kepada asumsi yang berkaitan.
1.
Pendekatan
komunikatif
Pendekatan
komunikatif mengarahkan pengajaran bahasa pada tujuan pengajaran yang
mementingkan fungsi bahasa sebagai alat komunikasi (Syafi’ie, 1993: 17, Hymes
dalam Brumfit, 1987: 2, dan Djiwandono, 1996: 13). Pendekatan komunikatif
memfokuskan pada keterampilan siswa mengimplementasikan fungsi bahasa (untuk
berkomunikasi) dalam pembelajaran.
Berdasarkan
prinsip pendekatan komunikatf, pengajaran menulis harus diarahkan pada
penggunaan bahasa dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya pembelajaran menulis
surat.
2.
Pendekatan
Integratif
Pembelajaran
bahasa harus dilakukan secara utuh. Para siswa dituntut untuk terampil
berbahasa, yaitu terampil menyimak, membaca, berbicara, dan menulis. Keempat
keterampilan berbahasa tersebut harus dilakukan secara terpadu dalam satu
proses pembelajaran dengan fokus satu keterampilan. Misalnya, para siswa sedang
belajar keterampilan menulis maka ketiga keterampilan yang lainnya harus
dilatihkan juga, tetapi kegiatan tersebut tetap difokuskan untuk mencapai
peningkatan kualitas menulis.
3.
Pendekatan
Cara Belajar Siswa Aktif
Pendekatan
cara belajar siswa aktif diartikan sebagai kegiatan belajar mengajar yang
melibatkan siswa. Artinya, siswa secara aktif terlibat dalam proses pengajaran.
4.
Pendekatan
Belajar Kooperatif
Belajar
kooperatif merupakan suatu metode yang mengelompokkan siswa ke dalam
kelompok-kelompok kecil. Siswa bekerja
sama dan saling membantu dalam menyelesaikan tugas.
5.
Pendekatan
Tujuan
Pendekatan
tujuan ini dilandasi oleh pemikiran bahwa dalam setiap kegiatan belajar
mengajar, yang harus dipikirkan dan ditetapkan terlebih dahulu ialah tujuan
yang hendak dicapai. Dengan memperhatikan tujuan yang telah ditetapkan itu
dapat ditentukan metode mana yang akan digunakan dan teknik pengajaran yang
bagaimana yang diterapkan agar tujuan pembelajaran tersebut dapat dicapai.
6. Pendekatan Struktural
Pendekatan struktural merupakan salah
satu pendekatan dalam pembelajaran bahasa, yang dilandasi oleh asumsi yang
menganggap bahasa sebagai seperangkat kaidah. Atas dasar anggapan tersebut
timbul pemikiran bahwa pembelajaran bahasa harus diutamakan penguasaan
kaidah-kaidah bahasa atau tata bahasa. Dalam hal ini pengetahuan tentang
pola-pola kalimat, pola kata, dan suku kata menjadi sangat penting, jelas,
bahwa aspek kognitif bahasa diutamakan. Dengan pendekatan struktural siswa akan
menjadi cermat dalam menyusun kalimat, karena mereka memahami kaidah-kaidahnya.
7. Pendekatan Kontekstual
Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning/ CTL)
merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang
diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan
antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka
sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
Pendekatan ini mempunyai konsep, guru
menggunakan objek di sekitar siswa sebagai media pembelajaran di kelas.
Misalnya peristiwa kebakaran di Pasar Juwana dapat dijadikan bahan atau materi
menulis artikel.
B.
METODE
Metode
pembelajaran adalah prosedur, urutan, langkah-langkah, dan cara yang digunakan
guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Terdapat metode-metode pembelajaran
dari metode yang berpusat pada guru (ekspositori), seperti ceramah, tanya
jawab, demonstrasi, sampai dengan metode yang berpusat pada siswa (discovery/ inquiry),
seperti eksperimen.
1. Metode
ceramah merupakan penuturan secara lisan oleh guru terhadap kelas.
2. Metode tanya jawab merupakan metode
mengajar dimana guru menanyakan hal-hal yang sifatnya faktual.
3. Metode
diskusi, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya menggunakan
informasi yang telah dipelajari untuk memecahkan suatu masalah.
4. Metode
kerja kelompok, dengan metode ini siswa dalam suatu kelas dipandang sebagai
suatu kelompok atau dibagi atas kelompok-kelompok kecil untuk mencapai suatu
tujuan tertentu.
5. Metode
demonstrasi dan eksperimen, dengan demonstrasi guru atau narasumber atau
siswa mengadakan suatu percobaan.
6. Metode
sosiodrama dan bermain peran merupakan metode mengajar dengan cara mendramatisasikan masalah-masalah
hubungan sosial. Merupakan suatu cara penguasaan
bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa.
Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan memerankannya
sebagai tokoh hidup atau benda mati.
7. Metode
pemberian tugas belajar dan resitasi, dengan metode ini guru memberikan
tugas, siswa mempelajari kemudian melaporkan hasilnya.
8. Metode
karyawisata, merupakan suatu metode mengajar di mana guru mengajak siswa ke
suatu objek tertentu dalam kaitannya dengan mata pelajaran di sekolah.
9. Drill
atau pemberian latihan merupakan cara mengajar dengan memberikan
latihan-latihan terhadap apa yang dipelajari.
10. Metode debat, merupakan salah satu metode pembelajaran
yang sangat penting untuk meningkatkan kemampuan akademik siswa. Materi ajar
dipilih dan disusun menjadi paket pro dan kontra.
11. Metode Pemecahan
Masalah (Problem Solving)
adalah penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran
dengan jalan melatih siswa menghadapi berbagai masalah baik itu masalah pribadi
atau perorangan maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara
bersama-sama. Memusatkan pada masalah kehidupannya
yang bermakna bagi siswa, peran guru menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan
dan memfasilitasi penyelidikan dan dialog.
12. Cooperative Script,
adalah metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan
secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari.
13. Picture and Picture
adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan
dipasangkan/ diurutkan menjadi urutan logis.
14. Metode Jigsaw,
dalam metode ini guru membagi satuan informasi yang besar
menjadi komponen-komponen lebih kecil. Selanjutnya guru membagi siswa ke dalam
kelompok belajar kooperatif yang terdiri dari empat orang siswa sehingga setiap
anggota bertanggungjawab terhadap penguasaan setiap komponen/ subtopik yang
ditugaskan guru dengan sebaik-baiknya.
Selain metode-metode di atas,
dikemukakan juga metode pembelajaran bahasa yang lainnya, yaitu:
1. Metode langsung
Metode
pengajaran langsung dirancang secara khusus untuk mengembangkan belajar siswa
tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur
dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah. Di dalam metode
langsung terdapat 5 fase yaitu demonstrasi, pembimbingan,pengecekan, dan
pelatihan. Di dalam metode ini terdapat teknik dalam pembelajaran menulis yaitu
teknik gambar atau menulis langsung.
2. Metode Komunikatif
Desain
yang bermuatan metode komunikatif harus mencakup semua keterampilan berbahasa.
Metode komunikatif dapat dilakukan dengan teknik menulis dialog. Siswa menulis
dialog tentang yang mereka lakukan dalam sebuah aktivitas. Kegiatan ini dapat
dilaksanakan perseorangan maupun kelompok
3. Metode Integratif
Integratif
berarti menyatukan beberap aspek ke dalam satu proses. Integratif terbagi
menjadi interbidang studi dan antarbidang studi. Interbidang studi artinya
beberapa aspek dalam satu bidang studi diintegrasikan. Misalnya, menyimak
diintegrasikan dengan berbicara dan menulis. Metode inregratif dapat
dilaksanakan dalam pembelajaran mambaca dengan memberi catatan bacaan. Siswa
dapat membuat catatan yang diangap penting atau kalimat kunci sebuah bacaan.
Dalam melakukan kegiatan membaca sekaligus siswa menulis.
4. Metode Tematik
Dalam
metode tematik, semua komponen materi pembelajaran diintegrasikan ke dalam tema
yang sama dalam satu unit pertemuan. Yang perlu dipahami adalah tema bukanlah
tujuan tetapi alat yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tema
tersebut harus diolah dan disajikan secara kontekstualitas, kontemporer,
kongkret, dan konseptual. Tema yang telah ditentukan harus diolah sesuai dengan
perkembangan dan lingkungan siswa. Semua siswa dapat mengikuti proses
pembelajaran dengan logika yang dipunyainya. Siswa berangkat dari konsep ke
analisis atau dari analisis ke konsep kebahasaan, penggunaan, dan pemahaman.
5. Metode Konstruktivitas
Asumsi
sentral metode konstruktivistik adalah belajar itu menemukan. Artinya, meskipun
guru menyampaikan sesuatu kepada siswa, mereka melakukan proses mental atau
kerja otak atas informasi itu agar informasi tersebut masuk ke dalam pemahaman
mereka. Metode konstruktivistik didasarkan pada teori belajar kognitif yang
menekankan pada pembelajaran kooperatif, pembelajaran generatif strategi
bertanya, inkuiri, atau menemukan dan keterampilan metakognitif lainnya
(belajar bagaimana seharusnya belajar).
6. Metode Kontekstual
Pembelajaran
kontekstual adalah konsepsi pembelajaran yang membantu guru menghubungkan mata
pelajaran dengan situasi dunia nyata dan pembelajaran yang memotivasi siswa
agar menghubungkan pengetahuan dan terapannya dengan kehidupan sehari-hari.
Adapun metode ini dapat diterapkan dalam salah satu pembelajaran menulis
deskripsi. Siswa dapat belajar dalam situasi dunia nyata.
C. STRATEGI
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia,
strategi bermakna sebagai rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai
sasaran khusus. Strategi dapat diartikan pula sebagai upaya untuk mensiasati
agar tujuan suatu kegiatan dapat tercapai.
Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia
berisi segala sesuatu yang dapat digunakan dalam menyusun rencana pembelajaran
bahasa Indonesia secara cermat yang mengacu pada tujuan pembelajaran.
Agar pembelajaran
berbahasa memperoleh hasil yang baik, strategi pembelajaran yang digunakan guru
harus memenuhi kriteria berikut.
1) Relevan dengan
tujuan pembelajaran
2) Menantang dan
merangsang siswa untuk belajar
3) Mengembangkan
kreativitas siswa secara individual ataupun kelompok.
4) Memudahkan siswa
memahami materi pelajaran
5) Mengarahkan
aktivitas belajar siswa kepada tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
6) Mudah diterapkan
dan tidak menuntut disediakannya peralatan yang rumit.
7) Menciptakan
suasana belajar mengajar yang menyenangkan.
Rubin, seorang pakar yang dirintis sebagian
besar bekerja di bidang strategi, membuat perbedaan antara strategi memberikan
kontribusi langsung untuk belajar dan mereka berkontribusi tidak langsung untuk
belajar. Menurut Rubin, ada beberapa jenis strategi yang digunakan oleh peserta
didik yang memberikan kontribusi langsung maupun tidak langsung untuk belajar
bahasa:
1. Cognitive Learning Strategies (Strategi Belajar Kognitif)
1. Cognitive Learning Strategies (Strategi Belajar Kognitif)
Strategi ini merujuk pada langkah-langkah
atau operasi yang digunakan dalam pembelajaran atau pemecahan masalah yang memerlukan
analisis langsung, transformasi, atau sintesis bahan pembelajaran.
diidentifikasi 6 strategi utama belajar kognitif memberikan kontribusi langsung
untuk belajar bahasa:
-
Klarifikasi/ verifikasi
-
Penalaran Induktif/ menebak
-
Penalaran deduktif
-
Praktek
-
Menghafal
-
Monitoring
2. Metacognitive Learning Strategies (Strategi
Belajar Metakognitif)
Strategi ini digunakan untuk mengawasi,
mengatur atau bahasa diri langsung belajar. Dalam strategi ini melibatkan
berbagai proses perencanaan, prioritas, menetapkan tujuan, dan manajemen diri.
3. Communication Strategies (Strategi
Komunikasi)
Mereka tidak langsung berhubungan dengan
bahasa belajar karena fokus mereka adalah pada proses yang berpartisipasi dalam
percakapan dan mendapatkan arti seluruh atau mengklarifikasi apa yang
dimaksudkan pembicara. Komunikasi strategi yang digunakan oleh pembicara ketika
menghadapi kesulitan karena kenyataan bahwa komunikasi mereka berakhir berlari
lebih cepat dari komunikasi mereka berarti atau ketika dihadapkan dengan kesalahpahaman
oleh pembicara.
4. Social Strategies (Strategi Sosial)
Strategi sosial adalah mereka terlibat dalam kegiatan pembelajar
yang mampu mereka kesempatan untuk menjadi terkena dan praktek pengetahuan
mereka. (Rubin and Wenden 1987:23-27).
D. MODEL
Model pembelajaran
adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan
secara khas oleh guru di kelas. Dengan mengacu pada Departemen Pendidikan
Nasional,SMPK-4 BPK PENABUR telah mencoba beberapa model Pembelajaran Yang
Efektif antara lain :
1.
Cooperatif Script (Dansere Cs..1985)
Metode
belajar di mana siswa bekerja kelompok (4 orang) bergantian secara lisan
mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari
Langkah-langkah :
a. Guru membagi siswa dalam kelompok
Langkah-langkah :
a. Guru membagi siswa dalam kelompok
b. Guru memberikan
wacana/ materi kepada siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan.
c. Guru dan siswa
menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pendengar.
d. Pembicara membacakan
ringkasannya.
Sementara pendengar:
Sementara pendengar:
- menyimak/ mengoreksi/
menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap.
- membantu/ mengingat/
menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan
materi lainnya.
e. Bertukar peran,
semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar, dan
sebaliknya,serta lakukan seperti di atas.
sebaliknya,serta lakukan seperti di atas.
f. Kesimpulan siswa
bersama-sama dengan guru.
g. Penutup
2. Student
Teams - Achievment Divisions (STAD)
Tim
siswa kelompok prestasi (Slavin 1995)
Langkah-langkah:
Langkah-langkah:
a.
Membentuk kelompok yang
anggotanya terdiri dari 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi,
jenis kelamin)
b.
Guru menyajikan
pelajaran
c.
Guru memberikan tugas
kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota kelompok. Anggotanya yang sudah
mengerti dapat menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam
kelompok itu mengerti.
d.
Guru memberikan kuis/
pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab tidak boleh saling membantu
e.
Memberi evaluasi
f.
Kesimpulan
3.
Numbereded Heads
Together
(Kepala bernomor) -Spencer Kagan,1992-
Langkah-langkah:
Langkah-langkah:
a.
Siswa dibagi dalam
kelompok,setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor
b.
Guru memberikan tugas
dan masing-masing kelompok mengerjakannya.
c.
Kelompok mendiskusikan
jawaban yang benar,dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/
mengetahui jawabannya.
d.
Guru memanggil salah
satu nomor siswa, dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerja sama
mereka.
e.
Tanggapan dari teman
yang lain kemudian guru menunjuk nomor yang lain
f.
Kesimpulan
4.
Problem Based
introduction
(Pembelajaran berdasarkan Masalah )
Langkah-langkah
Langkah-langkah
a.
Guru menjelaskan
kompetensi yang ingin dicapai dan menyebutkan sarana atau alat pendukung yang
dibutuhkan. Memotivasi siswa untuk terlibat aktivitas pemecahan masalah yang
dipilih.
b.
Guru membantu siswa mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah
tersebut..(menetapkan topik,tugas,jadwal)
c.
Guru mendorong siswa
untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan
dan pemecahan masalah.
d.
Guru membantu
siswadalam merencanakan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan
membantu mereka berbagi tugas dengan temannya.
e.
Guru membantu siswa
untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap eksperimen mereka dan proses-proses
yang mereka gunakan.
5.
Demonstration
Langkah-langkah:
Langkah-langkah:
a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin
dicapai
b.Guru menyajikan
gambaran sekilas materi yang akan disampaikan
c. Menyiapkan bahan atau alat yang diperlukan
d.
Menunjuk salah seorang siswa untuk
mendemonstrasikan sesuai skenario yang telah disiapkan
e. Seluruh
siswa memperhatikan demonstrasi dan menganalisanya
f. Tiap
siswa mengemukakan hasil analisanya dan juga pengalaman siswa
didemonstrasikan.
didemonstrasikan.
g.Guru
membuat kesimpulan
6.
Word Square
Media: Soal dalam bentuk teka-teki
Langkah-langkah:
Media: Soal dalam bentuk teka-teki
Langkah-langkah:
a. Guru
menyampaikan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai
b.Guru membagi lembaran
kegiatan sesuai contoh
c. Siswa
menjawab soal (mengisi kotak-kotak tersebut dengan huruf-huruf sesuai
pertanyaan )
d.
Berikan poin setiap
jawaban dalam kotak.
7.
Explisit intruction
Pengajaran langsung
(Resenshina & Stevens,1986)
Pembelajaran langsung khusus dirancang untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang dapat diajarkan dengan pola selangkah demi selangkah
Langkah – langkah:
a. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa
b. Mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan
c. Membimbing pelatihan
d. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
e. Memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan
Pengajaran langsung
(Resenshina & Stevens,1986)
Pembelajaran langsung khusus dirancang untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang dapat diajarkan dengan pola selangkah demi selangkah
Langkah – langkah:
a. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa
b. Mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan
c. Membimbing pelatihan
d. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
e. Memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan
8.
Complete Sentence
Media: Siapkan blanko isian berupa paragraf yang kalimatnya belum lengkap.
Langkah – langkah:
Media: Siapkan blanko isian berupa paragraf yang kalimatnya belum lengkap.
Langkah – langkah:
a. Guru
menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
b.Guru
menyampaikan materi secukupnya atau siswa disuruh membacakan buku atau model
dengan waktu secukupnya
c. Guru
membentuk kelompok 2 atau 4 orang secara heterogen
d.
Guru membagikan lembar
kerja berupa pargraf yang kalimatnya belum lengkap
e. Siswa
berdiskusi untuk melengkapi kalimat dengan kunci jawaban yang tersedia.
f. Siswa
berdiskusi secara kelompok
g.Setelah
jawaban didiskusikan,jawaban yangsalah diperbaiki. Tiap peserta membaca sampai
mengerti
h.Kesimpulan
9.
Artikulasi
Langkah – langkah
a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
b. Guru menyajikn materi sebagaimana biasa
c. Untuk mengetahui daya serap siswa,dibentuk kelompok berpasangan dua
Langkah – langkah
a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
b. Guru menyajikn materi sebagaimana biasa
c. Untuk mengetahui daya serap siswa,dibentuk kelompok berpasangan dua
d.
Menugaskan salah satu siswa dari pasangan itu menceritakan materi yang baru
diterima dari guru dan pasangannyamendengar sambil membuat catatan kecil
kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya.
e.
Menugaskan siswa secara bergiliran/ diacak menyampaikan hasil wawancara dengan
teman pasangannya sampai sebagian siswa sudah menyampaikan hasil wawancaranya.
f.
Guru mengulang/ menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami siswa
g.
Kesimpulan/ penutup
10.
Student Fasilitator and Explaining
Siswa mempersentasikan ide/ pendapat pada rekan peserta lainnya.
Langkah – langkah:
a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
b. Guru mendemonstrasikan/ menyajikan materi
Siswa mempersentasikan ide/ pendapat pada rekan peserta lainnya.
Langkah – langkah:
a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
b. Guru mendemonstrasikan/ menyajikan materi
c. Memberikan kesempatan siswa untuk menjelaskan
kepada siswa lainnya. Misalnya melalui bagan/ peta konsep.
d. Guru menyimpulan ide/ pendapat dan
siswa
e. Guru menerangkan semua materi yang
disajikan saat itu.
f. Penutup
E. TEKNIK
Teknik pembelajaran adalah
cara kongkret yang dipakai saat proses pembelajaran berlangsung.
1. Teknik Umum
Teknik
umum adalah cara-cara yang dapat digunakan untuk semua bidang studi. Contohnya
antara lain:
a.
teknik ceramah,
merupakan penuturan secara lisan oleh guru terhadap kelas.
b.
teknik tanya jawab,
merupakan metode mengajar dimana guru menanyakan hal-hal yang sifatnya faktual
c.
teknik diskusi, guru
memberikan pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya menggunakan informasi yang
telah dipelajari untuk memecahkan suatu masalah
d.
teknik ramu pendapat
e.
teknik pemberian tugas,
dengan metode ini guru memberikan tugas, siswa mempelajari kemudian melaporkan
hasilnya
f.
teknik latihan,
merupakan cara mengajar dengan memberikan latihan-latihan terhadap apa yang
dipelajari.
g.
teknik inquiri, siswa
diberi kesempatan untuk meneliti suatu masalah sehingga dapat menemukan cara
pemecahannya.
h.
teknik demonstrasi
i.
teknik simulasi
2. Teknik Khusus
Teknik
khusus adalah cara mengajarkan (menyajikan atau memantapkan) bahan-bahan
pelajaran bidang studi tertentu. Berikut ini beberapa teknik pembelajaran
menulis:
a.
teknik mengarang gambar
b.
teknik meringkas
c.
teknik menyadur
d.
teknik melanjutkan
karangan
e.
teknik mendeskripsikan
objek
Apa
yang dikemukakan di atas hanya contoh dari sekian banyak teknik yang ada. Untuk
itu, guru harus kreatif dan aktif untuk mengaktifkan siswa.
Sumber Pustaka:
Rahim, Farida. 2007. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar.
Jakarta: Bumi Aksara.
Sapani, Suardi, dkk. 1997. Teori Pembelajaran Bahasa. Jakarta:
Depdikbud.
ngomongin soal pendidikan saya punya situs yang bisa membuat belajar lebih giat lagi, linknya http://id.gameforsmart.com/ disini agan-agan bisa latihan atau tanding lebih tepatnya cerdas cermat online,di situs http://id.gameforsmart.com/ tidak hanya siswa yang bisa pakai guru dan orang tuapun bisa, ya untuk mengevaluasi hasil belajar siswanya
BalasHapussekalian mau infokan kalau disitus ini http://id.gameforsmart.com/ diadakan cerdas cermat online se jawatimur seri 2, untuk jenjang sd dan smp, terakhir 24 februari 2013
untuk cara daftarnya gimana???
Hapuswah sangat menarik :) trims infonya...
Hapustrims dan sangat bermanfaat, ijin untuk dicopy
BalasHapusSilakan dengan senang hati..... ^^
HapusTerimakasih, informasi ini membantu salah satu Mahasiswa bimb. proposal saya untuk menentukan metode dalam PTKnya...semoga Allah SWT yang membalas dan mohon maaf sekaligus mohon ijin mengcopy, maturnuwun
BalasHapusSami-sami bu dosen :)
Hapusmakasih yaa udah bantu untuk tugas kelompok saya, komplit! btw boleh kan dicopy? thanks bgt yaah
BalasHapuskembali kasih... ^^
HapusIzin ambil ilmunya,dan mungkin di share
BalasHapusSilahkan di cek https://setara.net/ingin-limit-kartu-kredit-naik-ini-syarat-dan-prosedurnya/
BalasHapusCV Bahagia Sukses Makmur adalah perusahaan yang bergerak dalam banyak bidang salah satunya adalah jasa pembuatan Rainbow slide / perosotan warna warni.
BalasHapusPelangi slide, juga disebut empat musim salju slide atau tabung Salju kering. Pelangi slide sebagai hiburan populer dalam beberapa tahun terakhir, adalah jenis proyek hiburan yang meniru ski dengan menggunakan halus bahan plastik untuk menyebarkan di halaman dengan tertentu lereng, yang bisa menjadi empat musim operasi resor ski tanpa pengaruh cuaca.
Rainbow slide ini terbuat dari PE/PP yang sangat aman digunakan untuk berbagai macam pembuatan wahana. Selain itu jenis bahan ini mudah dibersihkan dalam proses perawatannya.
Dirancang sempurna untuk anak - anak dan balita. Sehingga anda tidak perlu khawatir anak anda akan mengalami cedera saat bermain.
Memiliki warna-warna yang cantik dan sangat cocok diaplikasikan ditempat wisata seperti ;
Waterpark,
Taman bermain,
Playground, DLL.
Jadikan usaha anda menjadi lebih menarik dan berbeda dengan yang lain
Segera hubungi kami untuk mendapatkan penawaran lebih lanjut di Wa/Telp : 0811-1252-0824 Rahma
follow juga sosial media kami untuk mendapatkan update terbaru.
https://rainbowslidejakarta.blogspot.com/
CV Bahagia Sukses Makmur adalah Perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa dan sewa Tenda Roder / Hanggar serta tenda lainnya. Kami memproduksi tenda dengan ukuran standard ataupun custom untuk kebutuhan gudang, marketing, event, wedding (pernikahan), party, DLL.
BalasHapusTenda Roder Putih dan Tenda Transparan
Tenda Roder Putih
Salah satu yang cukup sering digunakan adalah tenda roder dengan penutup PVC putih, Jenis tenda ini menjadi pilihan bagi anda yang ingin mengadakan acara yang bersifat komersil atau lebih privasi.
Selain untuk event sendiri tenda ini juga sering digunakan sebagai tenda rumah sakit, tenda covid, tenda gudang tenda posko kemanan ataupun darurat.
Tenda Transparan
Tenda transparan ini dapat memberikan penerangan yang lebih maksimal dari pada tenda roder putih karena cahaya dapat masuk lebih banyak banyak ke dalam tenda ini. Tenda jenis ini memiliki kesan yang lebih arkistik dan elegan, sangat cocok untuk anda yang memimginkan tampilan cantik pada saat acara dilangsungkan.
Pada umumnya tenda ini sering digunakan untuk acara event, wedding (pernikahan), party, bazar, pameran, DLL.
Spesifikasi Tenda Roder
1. Menggunakan PVC 850 blackout untuk atap nya, Dan bahan dindingnya ada 550, 410, 880 dan 850.
Bisa disesaikan dengan kebutuhan ataupun keinginan anda.
Blackouk sendiri tahan terhadap sinar UV matahari, Sehingga saat berada didalam tenda anda akan merasa nyaman.
2. Memiliki Ukuran yang besar Dan beragam
Kami memiliki beberapa ukuran bentangan yaitu 10 m, 15m dan 20 m dengan panjang bentangan kebelakang dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda.
3. Menggunakan rangka allumunium yang tahan terhadap karat. Atau bisa juga menggunakan besi.
4. Cocok digunakan untuk segala jenis acara.
5. Tidak Memerlukan IMB (ijin mendirikan bangunan)
Spesifikasi rangka tenda Roder
1. Bentangan 10
memiliki tebal 65 x 100 x 4 mm
2. bentangan 15
memiliki tebal 85 x 120 x 4 mm
3. Bentangan 20
memiliki tebal 100 x 200 x 4 mm
*tingginya 3 m untuk bentangan 10 dan 15. Serta 4 m untuk bentangan 20. (bisa custom)
Perusahaan kami telah berpengalaman dalam Membuat berbagai macam tenda. Silahkan hubungi 0811 1252 0824 RAHMA
Office: Ruko Cendana Raya No. 15A, Bencongan Indah, Karawaci, Tangerang.
SENIN - SABTU / 08.00 - 17.00
Anda juga dapat menghubungi kami di :
https://tendagudangjakarta.blogspot.com/
https://tendagudangbogor.blogspot.com/
https://tendaroderbsm.blogspot.com/
Twitter : @TangerangRoder
Instagram : @tendapameranjakarta
Instagram : @tendagudangjakarta
SHOPEE : @https:tendarodertangerang
TOKOPEDIA :@partisipameran23
PINTEREST : @TENDARODERBANDUNG
PT. Perkasa Multindo sejahtera adalah perusahaan yang bergerak dalam banyak bidang salah satunya adalah jasa pembuatan Rainbow slide / perosotan warna warni.
BalasHapusPelangi slide, juga disebut empat musim salju slide atau tabung Salju kering. Pelangi slide sebagai hiburan populer dalam beberapa tahun terakhir, adalah jenis proyek hiburan yang meniru ski dengan menggunakan halus bahan plastik untuk menyebarkan di halaman dengan tertentu lereng, yang bisa menjadi empat musim operasi resor ski tanpa pengaruh cuaca.
Rainbow slide ini terbuat dari PE/PP yang sangat aman digunakan untuk berbagai macam pembuatan wahana. Selain itu jenis bahan ini mudah dibersihkan dalam proses perawatannya.
Dirancang sempurna untuk anak - anak dan balita. Sehingga anda tidak perlu khawatir anak anda akan mengalami cedera saat bermain.
Memiliki warna-warna yang cantik dan sangat cocok diaplikasikan ditempat wisata seperti ;
Waterpark,
Taman bermain,
Playground, DLL.
Jadikan usaha anda menjadi lebih menarik dan berbeda dengan yang lain
Segera hubungi kami untuk mendapatkan penawaran lebih lanjut di Wa/Telp : 0819-7700-0899 Adinda