LAPORAN PELAKSANAAN
KULIAH
KERJA NYATA (KKN) TEMATIK
PENUNTASAN BUTA AKSARA (PBA)
DI DESA
SONGGOM LOR
KECAMATAN SONGGOM
KABUPATEN
BREBES
TAHUN
2011
Oleh :
RINI PUJIASTUTIK (1402408138)
ANNISA
CITRA SPARINA (2101408034)
TEGUH PRASETYO (2102408026)
AUNUN MAULINA (2102408073)
RINA AMALATUN HIDAYAH (2301408008)
ANI ROHMAWATI (2401408036)
ZAHROTUN AULA (3101408036)
SULISTYANINGSIH (3101408089)
GIGIH YANUAR WIJAYA (3201408023)
FAJAR DWI SULISTYOWATI (3401405020)
HENI LISTYAWARNI (3501408016)
YOGIE FIRMANSYAH (3501408048)
EVA NOVALIA (4101408070)
MUHAMAD AFRIAWAN (4301408023)
DEDY FIRMANSYAH (5101408028)
SUDITA (5201408080)
RAHMAN ADI WIDIANTORO (5301408028)
FAIZAL ELANDA SUNTORO (6101407135)
LEMBAGA PENELITIAN
DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2011
Laporan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Penuntasan Buta Aksara
(PBA) Mahasiswa Universitas Negeri Semarang yang dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober
s.d. 14 Desember Tahun 2011
bertempat di Desa Songgom Lor, Kecamatan Songgom, Kabupaten
Brebes telah disahkan pada hari Rabu tanggal 14 Desember 2011.
Kepala Desa Desa Songgom Lor, Dosen
Pembimbing Lapangan,
Nur Khojin, S.E. Kusumantoro,
S.Pd., M.Si.
NIP
19780505 200501 1 001
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di Desa Songgom Lor, Kecamatan Songgom, Kabupaten Brebes dapat kami selesaikan dengan lancar.
Laporan KKN ini dapat dijadikan sebagai bukti keseriusan kami dalam melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di Desa Songgom Lor, Kecamatan Songgom, Kabupaten Brebes. Laporan ini dapat tersusun dengan baik tidak luput
dari bantuan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Dr. H. Soedijono Sastroatmodjo, M.Si
Selaku Rektor Universitas Negeri Semarang.
2. Agung Widyantoro, S.H.,
M.Si. selaku Bupati Brebes.
3. ????????????, selaku Camat Songgom.
4. Nur Khojin, S.E., selaku Kepala Desa Songgom Lor.
5. Deky Aji Suseno, S.E., Selaku Dosen Koordinator Kecamatan KKN di
Kecamatan Songgom, Kabupaten Brebes.
6. Kusumantoro, S.Pd., M.Si., selaku Dosen Pembimbing Lapangan Desa Songgom
Lor yang telah memberikan bimbingan
terbaiknya.
7. Segenap perangkat desa dan seluruh warga masyarakat Desa Songgom Lor yang
telah menerima kami sebagai keluarga
besar Desa Songgom Lor.
8. Serta semua pihak yang
tidak bisa kami sebutkan, yang telah membantu terlaksananya Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di Desa Songgom Lor, Kecamatan Songgom, Kabupaten Brebes Tahun 2011 ini sehingga dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Meskipun telah
berusaha secara maksimal, kami menyadari masih ada kekurangan dalam laporan ini. Oleh
karena itu, segala kritik dan
saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan. Semoga laporan ini bermanfaat bagi
kita semua.
Songgom, Desember
2011
Koordinator Mahasiswa Desa,
MUHAMAD AFRIAWAN
NIM 4301408023
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................
ii
KATA PENGANTAR.....................................................................................
iii
DAFTAR ISI....................................................................................................
iv
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................
v
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang............................................................................ 1
B.
Tujuan Penyelenggaraan
Pendidikan Keaksaraan...................... 2
C. Rencana Kegiatan KKN Tematik PBA...................................... 3
D. Tempat Pelaksanaan KKN Tematik PBA................................... 5
E. Waktu Pelaksanaan KKN Tematik PBA.................................... 5
F. Rencana Kegiatan Penyelenggaraan
Pendidikan Keaksaraan.... 5
BAB II PROSES
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN
A.
Pendataan Calon Warga Belajar................................................. 6
B.
Pembentukan Kelompok Belajar................................................ 6
C.
Proses Pelaksanaan Pembelajaran............................................... 6
D. Tempat dan Waktu Pembelajaran............................................... 9
E.
Pelaksanaan Evaluasi Hasil
Pembelajaran................................... 10
F.
Faktor Pendukung dan Penghambat........................................... 12
G.
Upaya Mengatasi Hambatan....................................................... 12
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan................................................................................. 15
B.
Rekomendasi.............................................................................. 15
C.
Kata Penutup.............................................................................. 16
DAFTAR LAMPIRAN
1. Daftar warga belajar pendidikan keaksaraan.
(format terlampir 3)
2. Rekapitulasi jumlah warga belajar pendidikan
keaksaraan lulus evaluasi. (format terlampir 4)
3.
Rekap daftar
skor evaluasi WB.
4. Foto copy SUKMA/ STSB yang diberikan kepada warga
belajar.
5. Foto dan CD kegiatan KKN Tematik PBA.
6. Daftar kelompok mahasiswa peserta KKN
Termatik PBA.
7.
Jadwal
kegiatan tutorial PBA.
8.
Contoh soal
evaluasi pembelajaran.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam rangka
meningkatkan mutu layanan pendidikan bagi warga belajar pendidikan keaksaraan,
maka dipandang perlu melakukan inovasi dalam penyelenggaraan program
pembelajaran dan system pembelajaran. Dalam system pembelajaran keaksaraan
terdapat berbagai peran akan tetapi yang berperan aktif ada tiga yakni tutor,
kurikulum, dan warga belajar dengan pemeran utama di tangan tutor. Untuk itulah
maka Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan perguruan tinggi
penyelenggara KKN Tematik PBA dalam rangka melaksanakan kegiatan percepatan
penuntasan buta aksara di Jawa Tengah melalui kegiatan KKN Mahasiswa.
Kelurahan sebagai satu bagian dari
wilayah Indonesia yang penduduknya paling dominan merupakan satu aset yang
strategis dalam pengembangan masyarakat untuk terus membangun dan dikembangkan
sesuai dengan potensinya. Pembangunan baik fisik, maupun mental spiritual
merupakan tanggung jawab bersama seluruh warga Negara Indonesia. Sehingga,
sistem sentralisasi dan desentralisasi yang dipadukan merupakan langkah yang
paling tepat, di samping program umum dari pusat juga ada kebijakan lokal
sesuai dengan wilayah setempat. Dengan demikian, pembangunan membutuhkan kerja
keras dan pengabdian dari segenap masyarakat, karena itu usaha pembangunan
menjadi tanggung jawab bersama semua pihak termasuk lembaga perguruan tinggi
beserta civitas akademiknya.
Perguruan tinggi sebagai pusat pemeliharaan
pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan kebutuhan masa
sekarang dan masa yang akan datang, di samping mendidik mahasiswa agar berjiwa
penuh pengabdian serta kegairahan untuk meneliti dengan penuh rasa tanggung
jawab yang besar terhadap masa depan bangsa dan Negara, menggiatkan mahasiswa
sehingga bermanfaat bagi pembangunan daerah dan nasional.
Perguruan tinggi dituntut untuk lebih
berorientasi dan menyerasikan kurikulumnya kepada kebutuhan pembangunan yang
dapat menghayati dan mengatasi problema pembangunan dan kemasysrakatan serta
berfungsi sebagai penerus pembangunan. Hal ini akan bermakna karena pada dasarnya ilmu pengetahuan dan teknologi
itu harus diabdikan kepada pembangunan manusia seutuhnya.
Dalam
konteks pemikiran yang demikian itu maka, Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan
salah satu bentuk pengabdian kepada masysrakat yang diharapkan akan dapat menjawab
terhadap tantangan pembangunan dan masa depan tersebut. Dengan adanya minat dan
keikhlasan pada diri mahasiswa untuk dapat membantu menyelesaikan program
penuntasan buta aksara di wilayah Jawa Tengah.
Kuliah
Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk pengintegrasian kegiatan antara
masyarakat dengan pendidikan dan penilitian terutama oleh mahasiswa dengan
bimbingan perguruan tinggi dan pemerintah daerah, dilaksanakan secara
interdisipliner dan intrakulikuler.
B.
Tujuan Penyelenggaraan
Pendidikan Keaksaraan
Secara umum tujuan
penyelenggaraan pendidikan keaksaraan adalah:
1.
Untuk
memberikan layanan pendidikan bagi masyarakat niraksara dan atau masih rendah
kemampuan keaksaraannya melalui proses transformasi kemampuan keaksaraan yang
meliputi aspek mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan berhitung.
2.
Untuk
mengembangkan kemampuan berpikir praktis, analitis, dan rasional sehingga dapat
memanfaatkan kemampuan keaksaraan serta potensi diri dan sumber-sumber
kehidupan yang ada di lingkungannya untuk kepentingan peningkatan kualitas
kehidupannya.
C.
Rencana Kegiatan KKN Tematik
PBA
- Identifikasi Keaksaraan
Sebelum
terlibat dalam proses belajar mengajar maka tutor terlebih dahulu melakukan
identifikasi keaksaraan. Identifikai keaksaraan dimaksudkan untuk mengetahui
potensi masyarakat dan masalah-masalah yang dihadapinya.
Melalui
kegiatan observasi keaksaraan, maka tutor sebagai pemeran utama dalam program pendidikan keaksaraan akan mendapatkan gambaran yang tepat tentang kemampuan dasar dan
kebutuhan mendengarkan,
berbicara, membaca, menulis, serta berhitung masyarakat.
Tujuan tersebut dapat dicapai dengan melibatkan warga belajar dalam proses
membuat kesepakatan belajar dan rencana pembelajaran.
Oleh karena
kemampuan masing-masing warga belajar pada awal masuk kelompok belajar tidak
sama, maka sebelum membuat kesepakatan belajar dan menyusun rencana
pembelajaran terlebih dahulu tutor perlu menilai kemampuan awal setiap warga
belajar guna memperoleh gambaran tentang keterampilan dasar dan kemampuan
fungsionalnya.
- Membuat Kesepakatan Belajar
Kesepakatan
belajar merupakan kegiatan pertama dalam kelompok belajar untuk memulai proses
pembelajaran. Kesepakatan belajar merupakan bentuk kesepakatan antara tutor dan
warga belajar dalam mengidentifikasi bahan belajar atau materi pembelajaran.
Kesepakatan belajar akan membantu kelompok belajar dalam mengelola pembelajaran
dan membantu tutor dalam mengevaluasi kemajuan warga belajar.
- Menyusun Rencana Pembelajaran
Rencana
pembelajaran disusun oleh tutor dan didiskusikan bersama dengan warga belajar.
Rencana pembelajaran harus memuat aktifitas diskusi, membaca, menulis,
berhitung, dan aksi (penerapan)
sesuai dengan topik pembelajaran yang telah dipilih dan disepakati warga
belajar sebagaimana tertuang dalam kesepakatan belajar.
- Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran
akan dilaksanakan sesuai kesepakatan warga dan setelah melalui tiga kegiatan
sebelumnya yang telah diuraikan di atas.
- Kegiatan-kegiatan lain di samping kegiatan pendidikan keaksaraan
Selain melaksanakan
kegiatan pendidikan keaksaraan, Tim KKN Tematik PBA Tahun 2011 bertempat di Desa Songgom Lor, Kecamatan Songgom, Kabupaten Brebes juga melakukan program wajib yaitu penghijauan dan
pendataan siswa berprestasi, serta kegiatan-kegiatan lain yang bersifat
positif. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain adalah bersosialisasi
dengan masyarakat dilakukan
dengan ikut dalam kegiatan posyandu dan ikut aktif
dalam kegiatan keagamaan. Selain
itu juga membantu mengajar ekstrakulikuler
di MI setempat, mendampingi lomba kepramukaan, dan memberi pelajaran tambahan bagi
anak-anak sekolah serta kegiatan lain selama tidak mengganggu
kegiatan KKN Tematik PBA.
D.
Tempat Pelaksanaan KKN
Tematik PBA
Kegiatan KKN Tematik PBA ini bertempat di Desa Songgom Lor, Kecamatan Songgom, Kabupaten Brebes.
E.
Waktu Pelaksanaan KKN
Tematik PBA
Pelaksanaan
kegiatan KKN Tematik PBA di di Desa Songgom
Lor, Kecamatan Songgom, Kabupaten Brebes berlangsung selama 45 (empat puluh
lima) hari efektif, yaitu terhitung mulai tanggal 31 Oktober s.d. 14 Desember Tahun 2011.
F.
Rencana Kegiatan
Penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan
1.
Orientasi Lapangan
Setelah mahasiswa peserta KKN Tematik PBA berada di lokasi desa/
kelurahan, maka pada tiga hari pertama mahasiswa melakukan orientasi lapangan
yang difokuskan pada kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a. Mengadakan
perkenalan dengan Kepala Desa /Lurah dan aparat desa lainnya, serta para tokoh
masyarakat setempat dalam rangka membangun hubungan sosial yang baik dengan
pihak masyarakat.
b. Mengadakan
koordinasi dan konsultasi dengan Kepala Desa/ Lurah dan aparat desa lainnya
untuk menyusun rencana program kegiatan KKN Tematik PBA di lokasi KKN.
c. Melakukan
pendataan dan identifikasi nama-nama calon warga belajar pendidikan keaksraaan
yang meliputi nama lengkap, tempat dan tanggal lahir atau umur, alamat lengkap,
jenis kelamin, status keaksaraan (murni, DO 1, DO 2, atau DO 3) dan menyiapkan
tiga lembar pass photo masing-masing
calon warga belajar untuk kelengkapan SUKMA/STSB.
d. Menggunakan
berbagai strategi, teknik, dan pendekatan yang efektif sesuai dengan kondisi
masyarakat setempat sehingga setiap mahasiswa mampu mendapatkan data calon warga
belajar masing-masing kelompok minimal 10 (sepuluh) orang tiap mahasiswa.
e. Menyusun
rencana dan langkah-langkah kongkrit dalam rangka pelaksanaan program
pembelajaran.
f. Mengadakan
pertemuan pra kondisi dengan calon warga belajar yang telah didata dan diidentifikasi
dalam rangka menyampaikan beberapa informasi awal tentang rencana pelakasanaan
program.
g. Menyiapkan
sarana prasarana pendukung yang dibutuhkan dalam proses kegiatan pembelajaran.
2.
Pembentukan Kelompok Belajar
Setelah dianggap
cukup dalam melakukan kegiatan orientasi lapangan, maka mahasiswa melakukan
kegiatan-kegiatan berikut:
a. Membentuk
kelompok belajar yang beranggotakan
setiap kelompok minimal 10 (sepuluh) warga belajar untung setiap mahasiswa.
b. Menetukan
dan menyiapkan tempat yang representatif untuk pelaksanaan proses pembelajaran
sesuai dengan jumlah kelompok dengan melakukan koordinasi dan konsultasi
bersama Kepala Desa atau aparat desa lainnya.
c. Menyusun
jadwal kegiatan proses pembelajaran dengan memperhatikan kesempatan atau waktu
yang dimiliki oleh masing-masing warga belajar agar mereka merasa nyaman dan
tidak terganggu aktifitas rutin harian.
d. Menyusun
kontrak belajar (kesepakatan bersama dengan warga belajar) untuk membangun
komitmen bersama agar terget penuntasan buta aksara dapat tercapai sesuai
dengan waktu yang tersedia.
3.
Proses Pembelajaran
a. Kegiatan
pembelajaran tutorial PBA dengan memanfaatkan waktu sebaik mungkin secara
efektif dan efisien.
b. Menyiapkan
semua perencanaan dan persiapan secara matang.
c. Melakukan
evaluasi secara bertahap pada setiap proses pembelajaran untuk mengukur hasil
dan perkembangan kemampuan warga belajar secara cepat dan tepat.
d. Mengkonsultasikan
beberapa kesulitan dalam proses pembelajaran kepada DPL atau Tim Pelakasanaan
KKN Tematik PBA.
e. Mencatat
semua proses pelaksanaan kegiatan KKN Tematik PBA setiap hari ke dalam buku
kerja individu sebagai bahan pembuatan laporan akhir kegiatan KKN dan
memintakan tanda tangan DPL pada buku kerja individu ketika dilakukan
pendampingan di lokasi KKN.
f. Mendokumentasi
setiap aktivitas yang berhubungan langsung dengan kegiatan KKN Tematik PBA untuk keperluan lampiran laporan akhir
kegiatan KKN dan visualisasi pada saat dilakukan kunjungan kerja pimpinan di
lokasi KKN.
g. Melakukan
evaluasi hasil pembelajaran pada akhir kegiatan KKN Tematik PBA sesuai dengan
standar bahan evaluasi yang telah ditetapkan dalam rangka menentukan warga yang
berhak menerima SUKMA/ STSB.
h. Menyerahkan
SUKMA/STSB kepada warga belajar yang lulus evaluasi.
i. Mahasiswa
KKN Tematik PBA melaksanakan program kegiatan lain yang bermanfaat dan
dibutuhkan oleh masyarakat tanpa mengganggu aktivitas utama proses pembelajaran
pendidikan keaksaraan.
BAB II
PROSES PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN
A.
Pendataan Calon Warga
Belajar
Pendataan
calon warga belajar dilakukan sehari setelah penerjunan. Pendataan yang
berlangsung selama 7 hari dilakukan dengan berbagai cara. Diantaranya
koordinasi dengan Kepala Desa yang diteruskan ke tiap-tiap RT di desa Songgom
Lor dan juga dengan cara pendekatan personal (door to door) ke rumah masing-masing
calon warga belajar, serta dilakukan sosialisasi pada setiap RW. Data warga belajar produktif pertama yang didapat dari data BPS berjumlah 180 warga buta aksara. Setelah dilakukan observasi dan sosialisasi, ada beberapa warga yang tidak terdata berminat mengikuti proses pembelajaran sebanyak 70 warga. Dari kegiatan pendataan tersebut, didapat data warga belajar sebanyak 250 orang. (data terlampir)
B.
Pembentukan Kelompok
Belajar
Data calon warga belajar yang didapat pada proses pendataan diklasifikasikan berdasarkan
wilayah tempat tinggal.
Klasifikasi warga sesuai dengan alamat tempat tinggal tersebut memudahkan dalam
pembentukan kelompok belajar. Kesepakatan pembentukan kelompok belajar
dilakukan dan didiskusikan bersama oleh tutor dan calon warga belajar. Pembentukan
kelompok belajar dilakukan dengan mengadakan pertemuan bersama warga belajar serta
mahasiswa KKN yang akan berperan sebagai tutor. Dari hasil pertemuan yang
berlokasi di masing-masing RT, diperoleh data bahwa warga belajar dikelompokkan
menjadi 9 kelompok belajar. Adapun nama-nama warga belajar tiap kelompok tersebut terlampir.
C.
Proses Pelaksanaan
Pembelajaran
1.
Strategi Pembelajaran
Telah
dimaklumi bersama bahwa pada umumnya sasaran program penuntasan buta aksara
terdiri dari masyarakat orang dewasa. Oleh karena itu dalam membelajarkan
mereka tentu harus memperhatikan konsep belajar untuk orang dewasa (andragogi).
Ada
beberapa prinsip belajar bagi orang dewasa yang harus dipahami setiap tutor,
antara lain adalah:
b. Pembelajaran berorientasi pada masalah
yang dihadapi warga belajar (problem oriented).
c. Pembelajaran berorientasi pada pengalaman
sendiri warga belajar (experiences oriented)
d. Warga belajar bebas untuk belajar sesuai
dengan pengalamannya, dan pengalaman bermakna (meaningfull) bagi warga
belajar.
e. Tujuan pembelajaran ditentukan dan
disetujui warga belajar melalui kontrak belajar (learning Contract).
f. Warga Belajar memperoleh umpan balik
tentang pencapaian tujuan pembelajaran.
g. Motivasi instrinsik menghasilkan
pembelajaran lebih mudah diserap dan lebih permanen.
h. Bahan ajar lebih mudah dipelajari oleh WB
apabila sesuai dengan kebiasaannya.
i.
Partisipasi
aktif setiap WB dalam proses pembelajaran memperbaiki ingatan mereka.
Berdasarkan
prinsip-prinsip di atas maka ada beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian
dari setiap tutor, yaitu:
a. Warga belajar termotivasi untuk belajar
jika materi pembelajaran sesuai dengan pengalaman, minat, dan kebutuhan mereka.
Oleh karena itu, materi pembelajaran dibuat menarik dan ada hubungannya secara
langsung dengan pengalaman, minat, dan kebutuhan hidup sehari-hari warga
belajar.
b. Setiap WB memiliki pengalam sendiri dan
pengalaman mereka merupakan sumber utama bagi proses pembelajaran. Oleh karena
itu metode utama dalam pembelajaran adalah menganalisis pengalaman WB secara
bersama-sama.
c. Orientasi belajar berhubungan erat dengan
kehidupan WB, sehingga unit yang tepat untuk pembelajaran adalah situasi kehidupan
sehari-hari setiap WB, bukan mata pelajarannya.
d. Setiap WB mempunyai keinginan dan
kebutuhan untuk mengarahkan diri menuju kemandirian berdasarkan situasi
tertentu. Oleh karena itu, tutor memberikan dorongan semangat yang
terus-menerus, dapat berperan dalam meningkatkan proses saling memberi dan
menerima, bukan mentransfer pengetahuan kepada mereka.
e.
Tutor memposisikan setiap WB
sebagai subjek aktif dalam proses-proses perencanaan maupun pelaksanaan
kegiatan. Oleh karena itu, tutor memberikan kesempatan penuh kepada warga
belajar untuk memanfaatkan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilannya dalam
kelompok belajar.
f. Setiap WB senang bila aktifitas belajarnya dapat memecahkan masalah
mereka menjadi bermakna bagi kehidupannya, dan hasil belajarnya dapat
diterapkan. Oleh karena itu,
materi pembelajaran bersifat praktis, konkrit, dan bermanfaat bagi WB, bukan
hal-hal yang bersifat teoritik dan abstrak.
2. Penyusunan Bahan Ajar Tematik
a.
Pengertian Bahan Ajar Tematik
Tematik
adalah pokok isi atau wilayah isi dari suatu bahasan materi yang terkait dengan
masalah dan kebutuhan lokal yang dijadikan tema atau judul dan akan disajikan
dalam proses pembelajaran dikelompok belajar.
b.
Tujuan Penyusunan Bahan Ajar
Tematik
Penyusunan bahan ajar tematik dalam program
keaksaraan fungsinal bertujuan untuk :
1) Memberikan arah pembelajaran yang sesuai
dengan minat dan kebutuhan WB
2) Membantu memeperjelas materi yang
disajikan sehingga mudah dierima dan dipahami WB
3) Melakukan Penuntasan ruang lingkup materi
agar lebih fokus atau tidak terlampau luas
4)
Mempercepat hasil pembelajan
terhadap WB
5)
Memperkuat kemampuan keaksaraan
WB agar tidak buta aksara kembali dan menjadi WB yang mandiri
6)
Memperbaiki ketrampilan ekonomi
WB
7) Memberikan akses kemudahan WB dalam
memperoleh informasi
8)
Mengembangkan kesadaran kritis
WB
9) Membentuk sikap mental rasional dan ilmiah
dikalangan WB
10) Membangun suasana kelompok belajar yang
menyenangkan dan menghibur WB
c.
Manfaat Bahan Ajar Tematik
Penyusunan bahan ajar tematik dalam program keaksaraan fungsional
diharapkan memberikan manfaat :
1) Proses pembelajaran lebih terarah sesuai
dengan minat dan kebutuhan WB
2) Merangsang WB untuk aktif dalam proses
menentukan kebutuhan belajarnya sendiri
3) Materi pembelajaran lebih jelas dan fokus
sehingga akan cepat dan mudah diterima dan dipahami WB
4) Sebagai alat bantu bagi tutor dalam
membelajarkan membaca, menulis, dan berhitung (calistung) kepada WB
5) Sebagai alat bantu bagi tutor untuk
menyampaikan pesan atau meteri pembelajaran yang harus dikuasai oleh WB.
D.
Tempat dan Waktu
Pembelajaran
Kegiatan KKN Tematik PBA ini bertempat di Desa Songgom Lor, Kecamatan Songgom, Kabupaten Brebes. Sedangkan kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan kesepakatan warga
belajar yang kemudian akan dibentuk kelompok belajar. Tempat
pembelajaran itu hendaknya dekat dengan pemukiman warga, dan memiliki sarana
prasarana serta kondisi yang mendukung proses pembelajaran tersebut. Sebagian besar lokasi kegiatan pembelajaran
kelompok belajar bertempat di kediaman ketua RT masing-masing.
E.
Waktu Pelaksanaan KKN
Tematik PBA
Pelaksanaan
kegiatan KKN Tematik PBA di di Desa Songgom
Lor, Kecamatan Songgom, Kabupaten Brebes berlangsung selama 45 (empat puluh lima)
hari efektif, yaitu terhitung
mulai tanggal 31 Oktober s.d. 14 Desember Tahun 2011.
Waktu
pelaksanaan kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan waktu yang disepakati
warga belajar dengan beberapa pertimbangan, yakni waktu tersebut adalah waktu
yang sangat kondusif untuk melakukan proses pembelajaran serta diharapkankan
pada waktu itu semua warga dapat menghadiri kegiatan belajar.
Pelaksanaan pembelajaran pendidikan keaksaraan dilaksanakan selama kurang lebih satu bulan,
yaitu mulai tanggal 7 November s.d. 7
Desember 2011. Intensitas kegiatan pembelajaran antara
kelompok yang satu dengan kelompok lainnya berbeda-beda sesuai dengan
kesepakatan.
Waktu
pelaksanaan kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan waktu yang disepakati
warga belajar dengan beberapa pertimbangan, yakni waktu tersebut adalah waktu
yang sangat kondusif untuk melakukan proses pembelajaran serta diharapkankan
pada waktu itu semua warga dapat menghadiri kegiatan belajar.
Berdasarkan pertemuan pembentukan
kelompok belajar diperoleh kesepakatan antara warga belajar dengan tutor mengenai waktu dan tempat dilaksanakannya kegiatan
pembelajaran. Adapun jadwal pembelajaran terlampir.
F.
Pelaksanaan Evaluasi Hasil Pembelajaran
1.
Konsep Evaluasi
Evaluasi atau penilaian merupakan satu
kesatuan terintegrasi dengan proses pembelajaran yang dilakukan sebelum,
selama, dan setelah selesai program pembelajaran. Penilaian pada hakikatnya
merupakan upaya pengamatan, pengukuran, dan pembinaan yang terus menerus sejak
tahap permulaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut. Penilaian merupakan
serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh, analisis, dan menafsirkan
data tentang input, proses, dan hasil belajar setiap WB yang dilakukan secara
sistematis dan berkesinambungan sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam
pengambilan keputusan.
Kegiatan
penilaian menitikberatkan pada keaktifan WB dan penerapan hasil pembeljaran.
Pada setiap tahapan penilaian harus dilakukan secara partisipatif dan menghindari
suasana pengujian atau tes terhadap WB yang mengesankan suasana formalistik dan
situasi yang menyenangkan.
2.
Tahapan Penilaian
a.
Penilaian sebelum proses
pembelajaran
Kemampuan
setiap WB pada awal masuk kelompok belajar tidaklah sama. Setiap WB mempunyai
kemampuan awal yang berbeda-beda, dari yang belum mengenal aksara sama sekali
sampai dengan yang sudah mengetahui keaksaraan dalam standar tertentu. Oleh
karena itu tutor perihal menilai kemampuan awal setiap WB, baik pada
ketrampilan calistung dasarnya maupun
minat dan kebutuhan fungsionalnya.
Hasil
penilaian awal ini akan membantu dan memudahkan tutor dalam melakukan hal-hal
sebagai berikut:
1)
Mengetahui tingkat keaksaraan
awal WB
2)
Pengelompokan WB berdasarkan
tingkat kemampuannya
3)
Perumusan tujuan belajar
4)
Pembuatan rencana pembelajaran
5) Penentuan materi dan strategi/ metode/ teknik pembelajaran.
6)
Penentuan/ penggunaan
bahan/ media belajar
7)
Pembuatan kesepakatan belajar
b.
Penilaian selama proses
pembelajaran
Prinsip
utama penilaian selama proses pembelajaran program keaksaraan fungsional adalah
untuk :
1)
Mengetahui kemajuan belajar WB
2)
Mengetahui efektivitias
strategi/metode pembelajaran
3) Menilai efektivitas bahan ajar yang
digunakan
4) Perubahan/ perbaikan rencana pembelajaran bagi peningkatan materi pembelajaran
5)
Bahan pelaporan
c.
Penilaian akhir pembelajaran
Penilaian
setelah pembelajaran (penilaian akhir) pada prinsipnya adalah untuk :
1) Mengetahui pencapaian hasil belajar
(tingkat kompetensi) WB
2)
Mengetahui efektivitas
strategi/metode pembelajaran
3) Menilai efektifitas bahan ajar yang digunakan
4)
Perencanaan program lanjutan
5)
Bahan Pelaporan
6)
Sertifikasi (SUKMA)
G.
Tingkat Pencapaian Hasil Pembelajaran
Tingkat pencapaian hasil pembelajaran
(nilai akhir) diperoleh dari penilaian tugas harian, PR, ataupun nilai ulangan
harian yang ditambah dengan nilai ujian. Bagi WB yang lulus dengan kriteria bersyarat (menguasai calistung) akan
memperoleh SUKMA (Surat Keterangan Melek Aksara) sebagai bukti pencapaian
belajar.
H.
Faktor Pendukung dan
Penghambat
- Dukungan Program PBA antara lain :
a.
Adanya
bantuan dari perangkat desa yang membantu
mengumpulkan warga dan mensosialisasikan program PBA
b.
Adanya
bantuan dari warga sekitar
untuk menyediakan tempat belajar kegiatan PBA.
c.
Peran
aktif dan semangat warga belajar dalam mengikuti proses belajar sehingga
memperlancar jalannya program.
d.
Motivasi
dari mahasiswa sendiri untuk melaksanakan kegiatan PBA.
- Hambatan yang dihadapai antara lain :
a.
Banyak
warga yang malu untuk mengikuti proses belajar PBA.
b.
Kesibukkan
warga masyarakat akan pekerjaannya sehingga sulit sekali membagi waktu untuk
belajar.
c.
Banyak warga yang sudah terlalu
lelah dengan beban
hidup sehingga jarang sekali memikirkan masalah pendidikan.
d.
Keadaan
fisik warga belajar yang tidak mendukung karena capek atau sudah tua.
e.
Banyak
warga yang penglihatannya sudah berkurang dan tidak mempunyai kacamata.
f.
Faktor usia
menyebabkan beberapa warga belajar sulit menerima materi yang diberikan.
I.
Upaya Mengatasi Hambatan
Adapun
upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut di atas
antara lain:
- Melakukan pendekatan dengan warga melalui kunjungan ke rumah-rumah untuk bersilaturahmi.
- Mengadakan kegiatan-kegiatan di luar PBA yang mampu mempererat hubungan dengan WB seperti pengajian, memasak, posyandu, dsb.
- Menuliskan kembali soal-soal ujian pada white board, karena soal ujian terlalu kecil.
- Bantuan kepala desa, ketua RT/RW sangat diperlukan untuk memberikan pengarahan kepada calon warga belajar untuk mengikuti kegiatan ini karena mengingat pentingnya pendidikan bagi warga.
- Meminta bantuan warga sekitar dalam memperlancar jalannya kegiatan KKN ini, meminjam peralatan untuk praktek keterampilan warga belajar.
- Memberikan pengertian pada warga belajar bahwa waktu pembelajaran hanya sebentar jadi diharapkan warga belajar datang lebih awal.
- Faktor usia yang menjadi hambatan seperti gangguan penglihatan mata tua dan ingatan yang sudah lemah, diatasi dengan meminjami alat bantu penglihatan yang tersedia. Ingatan warga belajar yang sudah lemah diupayakan dengan mengulangi bahan ajar pertemuan sebelumnya pada awal kegiatan pembelajaran. dan setelah itu baru melanjutkan ke bahan ajar selanjutnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Beberapa
kesimpulan yang didapatkan antara lain:
a. Kegiatan Penuntasan Buta Aksara (PBA)
adalah kegiatan yang sangat sulit terlaksana jika tidak ada kerjasama yang baik
dari berbagai pihak mulai dari warga masyarakat sampai dengan aparatur
pemerintahan.
b. Harus ada kesadaran belajar yang tinggi
dari warga masyarakat sebagai sasaran PBA.
c. Dalam pelaksananan teknisnya pelaksanaan PBA sangat bergantung pada bantuan pemerintah mulai dari
tingkat pemerintah pusat, sampai pemerintahan desa yang paling dekat dengan
masyarakat.
B. Rekomendasi
Untuk
perkembangan program Penuntasan Buta Aksara ke depan ada beberapa rekomendasi antara
lain:
1.
Bagi Desa Songgom Lor:
a. Masyarakat Desa Songgom Lor hendaknya
lebih menyadari akan pentingnya pendidikan bagi kelangsungan masa depan
putra-putri mereka.
b. Masyarakat Desa Songgom Lor agar lebih meningkatkan partisipasinya dalam
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah desa, termasuk program yang
berhubungan dengan pendidikan dan keterampilan.
c. Lebih ditingkatkannya kerja sama antara
masyarakat dan pemerintah desa dalam hal
pembangunan dan kemajuan Desa Songgom Lor.
2.
Bagi Kecamatan Songgom:
a.
Semoga program PBA yang telah
dilaksanakan oleh mahasiswa KKN Unnes dapat ditindaklanjuti demi tercapainya
tujuan pengentasan buta aksara.
b. Kerja sama antara pemerintah desa dan
pihak kecamatan lebih ditingkatkan.
3.
Bagi Universitas Negeri
Semarang (Unnes):
a. Pembekalan KKN sebaiknya dilaksanakan dan
dipersiapkan dengan matang agar
tujuan KKN Tematik PBA dapat tercapai secara maksimal.
C. Kata
Penutup
Demikian laporan ini kami sampaikan sebagai pertanggungjawaban serta
sebagai bukti keseriusan kami dalam melaksanakan KKN Tematik PBA. Semoga laporan ini
bermanfaat bagi pembaca khususnya mahasiswa yang akan mengikuti KKN Tematik
Penuntasan Buta Aksara pada tahun
selanjutnya sehingga dapat
mengantarkan tercapainya tujuan utama KKN Tematik PBA yakni untuk menuntaskan
masyarakat buta aksara di Jawa Tengah. Segala kritik dan saran
yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar