BAB
6
PEMBINAAN
DAN PENGEMBANGAN MINAT BACA
A. Pengertian
Pada bab-bab sebelumnya
telah dijelaskan bahwa perpustakaan sekolah didirikan bukan hanya sebagai
menyimpan dan mengumpulkan bahan pustaka, tetapi dengan adanya perpustakaan
sekolah diharapkan murid-murid secara lambat laun memiliki kesenangan membaca
yang merupakan alat untuk belajar, baik itu di sekolah ataupun di luar sekolah.
Apabila murid-murid gemar membaca maka dapat menambah pengetahuan, memperluas
pandangan, mempunyai ide-ide baru bahkan dapat menambah kecerdasan yang beguna
bagi dirinya sendiri dan bagi orang lain.
Belajar membaca
sebenarnya telah diajarkan sejak pertama kali anak masuk sekolah, yang
didalamnya terdapat beberapa model pelajaran membaca. Yaitu pelajaran membaca
permulaan dan membaca lanjutan, di mana pelajaran membaca permulaan diberikan
pada kelas satu dan dua, pelajaran membaca lanjutan diberikan pada mulai kelas
tiga. Pelajaran lanjutan ada beberapa jenis berdasarkan tujuannya, misalnya
yaitu:
1.
Pelajaran
membaca tekhnis, yang tujuannya agar murid-murid memiliki
kemampuan membaca yang diucapkan dan dilagukan secara tepat sesuai dengan isi
dan makna bacaan.
2.
Membaca
tanpa suara, yang tujuannya agar murid-murid mampu
memahami isi bacaan.
3.
Membaca
indah, yang tujuannya agar murid-murid mampu membaca
yang menggambarkan penghayatan keindahan dari isi bacaan.
4.
Membaca
bahasa, yang tujuannya agar murid-murid dapat
meningkatkan kemampuannya di bidang berbahasa.
5.
Membaca
pemahaman, yaitu tujuannya agar murid-murid mampu memahami
isi bacaan yang sedang dibaca akhirnya menjadi tambahan pengetahuan bagi
dirinya.
6.
Membaca
cepat, yang tujuannya agar murid-murid mampu membaca
sebanyak-banyaknya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
7.
Membaca
sebagai minat, yang tujuannya adalah menambahkan
kebiasaan dan rasa senang membaca pada diri murid-murid.
Pembagian pelajaran
membaca tersebut di atas disimpulkan bahwa pada dasarnya bertujuan agar
murid-murid mampu dan senang membaca. Dalam pelajaran membaca, pembinaan dan
pengembangan minat baca ini tidak hanya bergantung pada guru pelajaran bidang
studi Bahasa Indonesia, tetapi juga guru-guru bidang studi lainnya. Selain
guru-guru bidang studi, orang tua juga berperan penting dalam pembinaan dan
pengembangan minat baca, selain itu guru putakawan yang dalam hal ini guru yang
bertanggung jawab sebagai pengelola perpustakaan juga berperan penting, harus
berusaha semaksimal mungkin membina dan mengembangkan minat baca murid-murid
sehingga perpustakaan sekolah benar-benar dapat mensukseskan tujuannya sebagai
pusat atau sumber belajar.
Sebelum membahas lebih
jauh tentang pembinaan dan pengembangan minat baca, ada baiknya mengetahui satu
persatu arti dari kata-kata tersebut. Pembinaan dan pengembangan merupakan
suatu kegiatan yang berhubungan dengan pemeliharaan, penyempurnaan, dan peningkatan.
Pembinaan dan pengembangan minat baca dapat berarti usaha memelihara,
mempertahankan, dan meningkatkan minat baca. Apabila minat baca sulit untuk
ditingkatkan maka setidaknya minimal bias dipertahankan. Minat baca merupakan
kecenderungan jiwa yang mendorong seseorang berbuat sesuatu terhadap membaca.
Minat baca ditunjukkan dengan keinginan yang kuat untuk melakukan kegiatan
membaca. Minat membaca sangat berpengaruh terhadap keterampilan memabaca,
membaca merupakan suatu proses menangkap atau memperoleh konsep-konsep yang
dimaksud oleh pengarangnya, menginterpretasi, mengevaluasi konsep-konsep
pengarang, dan merefleksikan sebagamana yang dimaksud dari konsep-konsep
tersebut.
Membina dan mengembangkan
minat baca murid-murid tidak bisa terlepas dari pembinaan kemampuan membaca,
sebab senang membaca tentunya harus mampu membaca. Tanpa memiliki kemampuan
membaca tidak mungkin merasa senang membaca. Pembinaan kemampuan membaca dalam
rangka pembinaan dan pengembangan minat baca ini akan berbeda-beda sesuai dengan
tingkatan sekolah, semakin tinggi tingkatan sekolah maka semakin ringan pula
pembinaannya, sebab semakin tinggi tingkatan sekolah seseorang akan lebih mampu
membaca.
B. Prinsip-prinsip
Perpaduan dari hasil
penelitian, ada beberapa prinsip membaca yang perlu diperhatikan dalam
pembinaan dan pengembangan minat baca murid-murid, antara lain:
1.
Membaca merupakan proses
berpikir yang kompleks
2.
Kemampuan membaca setiap orang
berbeda-beda
3.
Pembinaan kemampuan membaca atas
dasar evaluasi
4.
Membaca harus menjadi pengalaman
yang memuaskan
5.
kemahiran membaca perlu adanya
latihan yang kontinu
6.
evaluasi yang kontinu dan
komprehensif merupakan batu loncatan dalam pembinaan minat baca
7.
Membaca yang baik merupakan
syarat mutlak keberhasilan belajar
C. Kesiapan Membaca
Salah satu faktor yang
amat penting untuk mencapai kesuksesan membaca dan belajar adalah faktor
kesiapan untuk membaca. Ada sejumlah faktor yang ikut menentukan terhadap
kesiapan murid-murid untuk membaca dan belajar. Kesemuanya dapat dikelompokkan
sebagai berikut:
1.
kesiapan mental
2.
kesiapan fisik
3.
kesiapan emosi
4.
kesiapan pengalaman
D. Menumbuhkan Rasa Senang Membaca
Di sekolah mungkin
terdapat murid-murid yang gemar membaca dan ada pula murid-murid yang kurang
gemar membaca. Rasa senang membaca dapat ditentukan beberapa faktor, antara
lain karena mereka tahu manfaat membaca, mereka menyadari bahwa buku-buku dan
bahan pustaka lainnya yang baik dapat memperluas pengetahuannya.
Salah satu tugas guru
pustakawan dalam rangka memfungsikan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar
adalah menumbuhkan rasa senang membaca pada murid-murid, sebab apabila pada
diri murid-murid merasa senang membaca maka akan sendirinya murid-murid senang
membaca dan memanfaatkan perpustakaan sekolah semaksimal mungkin.
Beberapa
usaha yang dilakukan guru pustakawan untuk menumbuhkan rasa senang membaca pada
murid-murid:
1.
memperkenalkan buku-buku
2.
memperkenalkan riwayat hidup
tokoh-tokoh
3.
memperkenalkan hasil-hasil karya
sastrawan
Usaha lain sebagai pendekatan memperkenalkan buku-buku perpustakaan sekolah
adalah menyelenggarakan “display” dan pameran buku, disini mengatur buku-buku
secara khusu yang lebih mencolok dan menarik. Biasanya buku yang di “display”
ini adalah buku-buku baru, dengan tujuan selain memperkenalkan buku-buku baru
juga sebagai usaha memberikan stimulus tertentu kepada murid-murid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar