Selasa, 21 Februari 2012

MORFOFONEMIKS KATA BERAFIKS KE-, KE-AN, DAN -ITAS


TUGAS MORFOLOGI
MORFOFONEMIKS KATA BERAFIKS
KE-, KE-AN, DAN -ITAS

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Morfologi
Dosen Pengampu    :   Prof. Dr. B. Ekowardono
                                    Imam Baehaqie, S.Pd, M.Hum



Disusun oleh:
Nama      : Annisa Citra Sparina
NIM        : 2101408034
Rombel   : 01




FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2009




I.          ke-
Salah satu bentuk imbuhan dalam bahasa Indonesia adalah prefiks (awalan), yaitu suatu unsur yang secara structural diikatkan di depan sebuah kata dasar atau bentuk dasar. Terdapat beberapa prefiks dalam bahasa Indonesia, salah satu di antaranya adalah imbuhan ke-.
Karena fungsi prefiks ke- ini lebih dari satu, dan sejajar pula dengan arti yang didukungnya, maka fungsi dan arti di sini dibicarakan bersama-sama.
1.      Untuk membentuk kata bilangan tingkat
Contoh:
a.       Ani menduduki peringkat kedua di kelasnya.
b.      Juara ketiga pada lomba balap karung itu diraih oleh Toni.
2.      Untuk membentuk kata bilangan kumpulan
Contoh:
a.       Keempat anak itu pergi ke bioskop.
b.      Pak Ahmad menggiring kelima belas bebek-bebeknya.
Dalam kedua hal ini, kata bilangan tingkat dan kata bilangan kumpulan menjadi homonym, yakni bentuknya sama tetapi artinya berbeda. Selain daripada perbedaan arti yang didukungnya terdapat pula perbedaan strukturalnya, yaitu kata bilangan tingkat selalu terletak di belakang kata benda, sedangkan kata bilangan kumpulan terletak di depan kata benda.
3.      Untuk membentuk kata benda
Sebagai pembentuk kata benda, prefiks ke- bermakna gramatikal 'yang di ... i', atau 'yang di ... kan'.
Contoh:
a.       Rapat sidang itu dipimpin oleh ketua kelas.
( ke-+ tua = ketua = ‘yang dituakan’ )
b.      Kekasih Rini sangat menyayanginya.
( ke- + kasih = kekasih = ‘yang dikasihi’ )
c.       Dalam sebuah musyawarah, kita tidak dapat memaksakan kehendak.
( ke- + hendak = kehendak = ‘yang dihendaki’ )


II.       ke-an
Salah satu bentuk imbuhan dalam bahasa Indonesia adalah konfiks, yaitu imbuhan tunggal yang terjadi dari dua unsur yang terpisah. Terdapat beberapa konfiks dalam bahasa Indonesia, salah satu di antaranya adalah imbuhan ke-an.

A. FUNGSI IMBUHAN ke-an
1.   Membentuk kata benda abstrak
Contoh:
a.    Kemampuan para atlet bulutangkis nasional sudah tidak diragukan lagi.
b.   Keberanian pemain sirkus itu memukau banyak penonton.
2.   Membentuk kata benda konkret
  Contoh:
a.    Gajah Mada adalah patih Kerajaan Majapahit.
b.   Jabatan sekretaris di kelurahan itu saat ini sedang kosong.
3.   Membentuk kata benda pasif
Contoh:
a.    Pakaiannya basah kuyup karena kehujanan.
b.   Dalam perjalanan pulang kemarin, ia kehilangan dompet.
4.   Membentuk kata keadaan atau kata sifat
Contoh:
a.    Secara kebetulan., ia menemukan cicin ibu yang hilang kemarin.
b.   Agar tidak kesepian, Andi bermain ke rumah temannya.

B.  MAKNA IMBUHAN ke-an
1.   Menyatakan 'hal atau keadaan'
     Contoh:
a.    Semua orang mengagumi kecantikan gadis itu.
(cantik + ke-an = kecantikan = 'hal atau keadaan' cantik)
b.   Keberhasilan dalam usahanya patut kita contoh.
(berhasil + ke-an = keberhasilan = 'hal atau keadaan' berhasil).
c.    Akibat letusan gunung berapi, banyak bangunan yang mengalami kerusakan.
(rusak + ke-an = kerusakan = 'hal atau keadaan' rusak)
2.   Menyatakan 'agak atau terlalu'
Contoh:
a.    Sayur yang dibuat oleh ibu keasinan.
(asin + ke-an) = keasinan = 'agak atau terlalu' asin)
b.   Sepulang dari bandung ia tampak kelelahan.
(lelah + ke-an = kelelahan = 'agak atau terlalu' lelah)
3.   Menyatakan 'kena'
     Contoh:
a.    Karena kehujanan kemarin, ia sakit sekarang.
(hujan + ke-an = kehujanan = 'kena' hujan)
b.   Agar tidak kepanasan, mereka harus memakai payung sebagai pelindung.
(panas + ke-an = kepanasan = 'kena' panas)
4.   Menyatakan 'tempat'
Contoh:
a.    Ayah bekerja di kedutaan besar Jepang.
(kedutaan + ke-an = kedutaan = 'tempat' duta besar)
b.   Ia akan pergi ke kecamatan.
(camat + ke-an = kecamatan = 'tempat' camat)
5.   Menyatakan 'menderita'
Contoh:
a.    Para pendaki itu meninggal dunia di puncak Gunung Salak karena kedinginan.
(dingin + ke-an = kedinginan = 'menderita' dingin)
b.   Anak-anak korban bencana alam itu kelaparan sehingga banyak yang sakit.
(lapar + ke-an = kelaparan = 'menderita' lapar)
6.   Menyatakan 'sifat'
Contoh:
a.    Dia masih kekanak-kanakan padahal sudah sarjana.
(kanak-kanak + ke-an = kekanak-kanakan = 'sifatnya' seperti kanak-kanak )
b.   Anak kecil itu tampak kemalu-maluan ketika menerima uang dari pamanya.
(malu-malu + ke-an = kemalu-maluan = 'bersifat' malu)


III.    –itas
Selain menggunakan akhiran bahasa Indonesia, digunakan pula akhiran asing. Salah satunya ialah sufiks –itas.
Akhiran –itas berfungsi untuk membentuk kata benda abstrak.
Contoh:
Aktivitas sehari-hari Ibu Bejo adalah sebagai ibu rumah tangga.



KATA DASAR
ke-
ke-an
-itas
tua
ketua
-
-
hendak
kehendak
-
-
kasih
kekasih
-
-
cantik
-
kecantikan
-
hujan
-
kehujanan
-
aktif
-
keaktifan
aktivitas
efektif
-
keefektifan
afektivitas
formal
-
-
formalitas
loyal
-
-
loyalitas




3 komentar:

  1. kalo kata "kejepit" baku tidak ya??

    BalasHapus
  2. Itu kata men- atau mem- termasuk berafiks nga ya? Cthnya kayak mengatur dan membangun? Apa itu termasuk berafiks?

    BalasHapus