TUGAS MORFOLOGI
MORFOFONEMIKS KATA BERAFIKS
KE-, KE-AN, DAN -ITAS
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Morfologi
Dosen Pengampu : Prof. Dr. B. Ekowardono
Imam Baehaqie, S.Pd, M.Hum
Disusun oleh:
Nama : Annisa Citra Sparina
NIM : 2101408034
Rombel : 01
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2009
I.
ke-
Salah
satu bentuk imbuhan dalam bahasa Indonesia adalah prefiks (awalan),
yaitu suatu unsur yang secara structural diikatkan di depan sebuah kata dasar
atau bentuk dasar. Terdapat beberapa prefiks dalam bahasa Indonesia, salah satu
di antaranya adalah imbuhan ke-.
Karena
fungsi prefiks ke- ini lebih dari satu, dan sejajar pula dengan arti yang
didukungnya, maka fungsi dan arti di sini dibicarakan bersama-sama.
1.
Untuk
membentuk kata bilangan tingkat
Contoh:
a.
Ani menduduki peringkat
kedua di kelasnya.
b.
Juara ketiga pada lomba balap karung itu
diraih oleh Toni.
2.
Untuk
membentuk kata bilangan kumpulan
Contoh:
a.
Keempat
anak itu pergi ke bioskop.
b.
Pak Ahmad menggiring kelima belas bebek-bebeknya.
Dalam
kedua hal ini, kata bilangan tingkat dan kata bilangan kumpulan menjadi homonym,
yakni bentuknya sama tetapi artinya berbeda. Selain daripada perbedaan arti
yang didukungnya terdapat pula perbedaan strukturalnya, yaitu kata bilangan
tingkat selalu terletak di belakang kata benda, sedangkan kata bilangan
kumpulan terletak di depan kata benda.
3.
Untuk
membentuk kata benda
Sebagai pembentuk kata benda, prefiks ke- bermakna gramatikal 'yang di ... i', atau 'yang di ... kan'.
Sebagai pembentuk kata benda, prefiks ke- bermakna gramatikal 'yang di ... i', atau 'yang di ... kan'.
Contoh:
a.
Rapat sidang itu
dipimpin oleh ketua kelas.
( ke-+ tua = ketua = ‘yang dituakan’ )
b.
Kekasih
Rini sangat menyayanginya.
( ke- + kasih = kekasih = ‘yang
dikasihi’ )
c.
Dalam sebuah
musyawarah, kita tidak dapat memaksakan kehendak.
( ke- + hendak = kehendak = ‘yang
dihendaki’ )
II.
ke-an
Salah
satu bentuk imbuhan dalam bahasa Indonesia adalah konfiks, yaitu imbuhan
tunggal yang terjadi dari dua unsur yang terpisah. Terdapat beberapa konfiks
dalam bahasa Indonesia, salah satu di antaranya adalah imbuhan ke-an.
A. FUNGSI IMBUHAN ke-an
1.
Membentuk kata benda
abstrak
Contoh:
a.
Kemampuan
para atlet bulutangkis nasional sudah
tidak diragukan lagi.
b.
Keberanian
pemain sirkus itu memukau banyak penonton.
2.
Membentuk kata benda
konkret
Contoh:
a.
Gajah Mada adalah patih
Kerajaan Majapahit.
b.
Jabatan sekretaris di kelurahan
itu saat ini sedang kosong.
3.
Membentuk kata benda
pasif
Contoh:
Contoh:
a.
Pakaiannya basah kuyup
karena kehujanan.
b.
Dalam perjalanan pulang
kemarin, ia kehilangan dompet.
4.
Membentuk kata keadaan
atau kata sifat
Contoh:
Contoh:
a.
Secara kebetulan.,
ia menemukan cicin ibu yang hilang kemarin.
b.
Agar tidak kesepian,
Andi bermain ke rumah temannya.
B. MAKNA IMBUHAN ke-an
1.
Menyatakan 'hal atau
keadaan'
Contoh:
Contoh:
a.
Semua orang mengagumi kecantikan
gadis itu.
(cantik + ke-an = kecantikan = 'hal atau keadaan' cantik)
(cantik + ke-an = kecantikan = 'hal atau keadaan' cantik)
b.
Keberhasilan
dalam usahanya patut kita contoh.
(berhasil + ke-an = keberhasilan = 'hal atau keadaan' berhasil).
(berhasil + ke-an = keberhasilan = 'hal atau keadaan' berhasil).
c.
Akibat letusan gunung
berapi, banyak bangunan yang mengalami kerusakan.
(rusak + ke-an = kerusakan = 'hal atau keadaan' rusak)
(rusak + ke-an = kerusakan = 'hal atau keadaan' rusak)
2.
Menyatakan 'agak atau
terlalu'
Contoh:
Contoh:
a.
Sayur yang dibuat oleh
ibu keasinan.
(asin + ke-an) = keasinan = 'agak atau terlalu' asin)
(asin + ke-an) = keasinan = 'agak atau terlalu' asin)
b.
Sepulang dari bandung
ia tampak kelelahan.
(lelah + ke-an = kelelahan = 'agak atau terlalu' lelah)
(lelah + ke-an = kelelahan = 'agak atau terlalu' lelah)
3.
Menyatakan 'kena'
Contoh:
Contoh:
a.
Karena kehujanan
kemarin, ia sakit sekarang.
(hujan + ke-an = kehujanan = 'kena' hujan)
(hujan + ke-an = kehujanan = 'kena' hujan)
b.
Agar tidak kepanasan,
mereka harus memakai payung sebagai pelindung.
(panas + ke-an = kepanasan = 'kena' panas)
(panas + ke-an = kepanasan = 'kena' panas)
4.
Menyatakan 'tempat'
Contoh:
Contoh:
a.
Ayah bekerja di kedutaan
besar Jepang.
(kedutaan + ke-an = kedutaan = 'tempat' duta besar)
(kedutaan + ke-an = kedutaan = 'tempat' duta besar)
b.
Ia akan pergi ke kecamatan.
(camat + ke-an = kecamatan = 'tempat' camat)
(camat + ke-an = kecamatan = 'tempat' camat)
5.
Menyatakan 'menderita'
Contoh:
Contoh:
a.
Para pendaki itu
meninggal dunia di puncak Gunung Salak karena kedinginan.
(dingin + ke-an = kedinginan = 'menderita' dingin)
(dingin + ke-an = kedinginan = 'menderita' dingin)
b.
Anak-anak korban
bencana alam itu kelaparan sehingga banyak yang sakit.
(lapar + ke-an = kelaparan = 'menderita' lapar)
(lapar + ke-an = kelaparan = 'menderita' lapar)
6.
Menyatakan 'sifat'
Contoh:
Contoh:
a.
Dia masih kekanak-kanakan
padahal sudah sarjana.
(kanak-kanak + ke-an = kekanak-kanakan = 'sifatnya' seperti kanak-kanak )
(kanak-kanak + ke-an = kekanak-kanakan = 'sifatnya' seperti kanak-kanak )
b.
Anak kecil itu tampak kemalu-maluan
ketika menerima uang dari pamanya.
(malu-malu + ke-an = kemalu-maluan = 'bersifat' malu)
(malu-malu + ke-an = kemalu-maluan = 'bersifat' malu)
III. –itas
Selain menggunakan akhiran bahasa
Indonesia, digunakan pula akhiran asing. Salah satunya ialah sufiks –itas.
Akhiran –itas berfungsi untuk membentuk kata benda abstrak.
Contoh:
Aktivitas
sehari-hari Ibu Bejo adalah sebagai ibu
rumah tangga.
KATA
DASAR
|
ke-
|
ke-an
|
-itas
|
tua
|
ketua
|
-
|
-
|
hendak
|
kehendak
|
-
|
-
|
kasih
|
kekasih
|
-
|
-
|
cantik
|
-
|
kecantikan
|
-
|
hujan
|
-
|
kehujanan
|
-
|
aktif
|
-
|
keaktifan
|
aktivitas
|
efektif
|
-
|
keefektifan
|
afektivitas
|
formal
|
-
|
-
|
formalitas
|
loyal
|
-
|
-
|
loyalitas
|
kalo kata "kejepit" baku tidak ya??
BalasHapuslebih tepatnya terjepit
HapusItu kata men- atau mem- termasuk berafiks nga ya? Cthnya kayak mengatur dan membangun? Apa itu termasuk berafiks?
BalasHapus